Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Ungkap Khasiat Roti Jahe Merah, Dosen Ini Lulus Doktor Cumlaude

"Dalam penelitian ini konsumsi roti jahe memberi efek positif terhadap berat badan dan lingkar perut."

2 Februari 2021 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi roti. Tabloidbintang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Dosen Universitas Advent Indonesia di Bandung, Titin Sulastri, meraih gelar doktor setelah membuat roti jahe merah. Risetnya, seperti dituturkan dalam disertasi yang diselesaikannya di Universitas Padjadjaran, mengungkap beberapa khasiat dari penganan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam penelitian ini konsumsi roti jahe memberi efek positif terhadap berat badan dan lingkar perut,” kata Titin seperti dikutip dari laman Unpad, Selasa 2 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengujian roti buatan Titin melibatkan 24 relawan. Selama 14 hari mereka diminta memakan roti jahe merah itu seberat 50 gram. “Hasilnya terjadi penurunan lingkar perut sebesar 4,25 persen, sedangkan untuk berat badan mengalami penurunan sebesar 0,33 persen,” ujarnya.

Selain itu diperiksa juga pengaruh roti jahe merahnya ke kolesterol dan tekanan darah. Hasilnya ada potensi untuk meningkatkan kolesterol baik atau HDL sebesar 24,48 persen, dan menurunkan kadar kolesterol total sebesar 8,20 persen. Potensi lainnya menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 9,42 persen dan diastolik 9,09 persen.

Dari risetnya itu juga diketahui, umur simpan roti jahe merah selama 8,83 hari, atau dua kali lebih lama dibandingkan roti biasa yang berkisar 4,25 hari. “Tepung jahe merah bisa berfungsi sebagai pengawet alami,” kata dia.

Hasil penelitian Titin dituang ke dalam disertasi berjudul  Aktivitas Antioksidan Roti Jahe Merah dengan Ragi Padat dan Efeknya Terhadap Profil Lipid dan Tekanan Darah Relawan Sehat. Mahasiswi di Program Studi Bioteknologi Universitas Padjadjaran itu lulus dengan yudisium cumlaude setelah Sidang Terbuka Promosi Doktor pada 21 Januari 2021.

Dalam pernyataannya, Titin berharap hasil risetnya dapat berkembang menjadi produk pangan baru di tengah ketertarikan orang untuk mengolah dan mengkonsumsi rempah-rempah untuk menjaga kesehatan. Dia meyakinkan kalau roti jahe merah olahannya secara umum tidak berbeda dengan roti biasa.

Dia mencampur tepung terigu dengan tepung jahe merah dan memakai ragi Saccharomyces cerevisiae serta bahan lainnya. “Roti menjadi lebih ringan dan lebih pendek dengan diameter yang lebih kecil,” katanya.

Penggunaan tepung jahe merah juga disebutnya membuat roti memiliki kadar antioksidan yang lebih baik daripada roti biasa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus