Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Upaya menyingkap umur

Pemeriksaan umur melalui rontgen. dengan alat tersebut umur manusia bisa ditaksir dari pertumbuhan tulangnya. (ilt)

6 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA 'ujian' jenis baru yang harus ditempuh para peserta Invitasi Sepak Bola Nasional Kelompok Umur 13-15 tahun. Bulan kemarin mereka mengalami "pengusutan umur". Dari 22 pemain yang diperiksa, 14 ternyata kelebihan umur. "Kami bermaksud mendidik mereka agar bersikap jujur," ujar Sucipto Suntoro, wakil penyelenggara invitasi. Di negeri maju, pemeriksaan radiografi diagnostik memang sudah berkembang luas, terutama dalam ilmu kedokteran forensik. Cabang ini merupakan pemeriksaan pembantu utama pra-autopsi. "Usia tubuh manusia secara radiologis dapat ditentukan berdasarkan jumlah dan tingkat perkembangan pusat-pusat epifisial tulang-tulangnya," kata dr. Bimanesh Sutarjo, staf Dinas Kesehatan Khusus, Markas Besar Polri. Lembaga inilah yang diminta PSSI memeriksa umur para pemain. Pada prinsipnya umur manusia bisa ditaksir dari pertumbuhan tulangnya. Pada pertumbuhan pertama, pengapuran tulang memang tidak teratur. Makin lama makin besar dan akhirnya lengket menjadi satu. "Pelekatan ini menunjukkan tahun-tahun tertentu, yang disebut umur tulang," kata Bimanesh. Proses penulangan dimulai pada ujung cakra epifesis, dalam bentuk tulang rawan. Sesuai dengan pertambahan usia, pada pusat-pusat penulangan akan ditemukan deposit mineral, seperti kalsium dan fosfor, sehingga terbentuk tulang yang sesungguhnya. Dengan mempelajari masa-masa penulangan pada usia tertentu itulah dapat dibuat skema umur menurut gambaran perkembangan tulang. Di Indonesia, ilmu maupun peralatannya sebetulnya sudah ada sejak lama. Tetapi mungkin karena tinggi biayanya, pemeriksaan umur melalui cara ini jarang dilakukan. "Sekali foto bisa kena Rp 7.000," ujar dr. Lukman Hakim, juga staf Dinas Kesehatan Markas Besar Polri. Saat ini lembaga itu malah sedang berusaha menggunakan alat ronsen baru yang lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. Selain melihat pertumbuhan tulang, umur juga bisa ditebak melalui gigi. Pertumbuhan gigi belakang secara klinis akan membuktikan umur manusia. "Bila gigi geraham ketiga sudah tumbuh, usia manusia normal di atas 15 tahun," ujar drg. Alphons R. Quendangen, dari lembaga yang sama. Dalam pemeriksaan umur para pemain PSSI tadi, penyinaran ronsen dilakukan pada sendi siku. Sebetulnya, pemeriksaan bisa juga dilakukan pada bahu, pinggul, tulang selangkang, dan beberapa bagian lain. "Yang paling akurat ialah pada sendi siku," tutur Bimanesh yang letnan satu polisi itu. Ia juga menambahkan, penentuan usia ini akurat sampai batas usia 25 tahun, ketika pertumbuhan tulang belum sepenuhnya selesai. Tentu saja standarnya berbeda menurut ras, suku bangsa, pengaruh hormonal, serta faktor gizi. Memang ada beberapa pemain bola yang takut menghadapi pemeriksaan jenis ini. Mungkin karena dilakukan di lembaga kepolisian. "Tetapi setelah para dokter itu melakukan pendekatan, mereka bersedia juga," ujar Sucipto Suntoro. Biayanya memang agak mahal. Untuk memeriksa 17 pemain dikeluarkan hampir Rp 200 ribu. Tetapi manfaatnya rupanya bisa dirasakan. "Untuk waktu akan datang cara ini akan digunakan lagi," kata Sucipto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus