Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Ini cerita Rustandi, seorang pedagang siomay dan batagor, yang mendapat berkah dari pertandingan Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Ditemui Rabu sore, 3 Juli 2019, wajah Rustandi tampak sumringah. Ia nyaris tak memiliki waktu istirahat untuk melayani pembeli yang mayoritas merupakan The Jakmania, pendukung setia Persija Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maklum, hari itu di stadion tersebut digelar pertandingan Shopee Liga 1 antara tuan rumah Persija Jakarta melawan tamunya PSS Sleman. Laga berakhir dengan skor 1-0 kemenangan Macan Kemayoran. Sebiji gol Persija dicetak oleh penyerang andalannya Marko Simic pada menit ke-25.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rustandi merupakan satu dari sekian banyak pedagang kaki lima yang mengais rejeki di pertandingan sepak bola Shopee Liga 1 musim 2019. Ada pedagang aneka macam minuman, makanan ringan dan berat, atribut suporter, dan masih banyak lainnya.
"Kalau ada pertandingan sepak bola lumayan hasilnya," ujar Rustandi mengawali cerita kepada Tempo pada Rabu, 3 Juli 2019.
Pada hari itu, Rustandi bersama istrinya Mimin, membuat adonan untuk siomay dan batagor hingga 18 kilogram, hampir dua kali lipat dibanding biasanya rata-rata 10 kilogram. Hasil olahannya disebar ke empat titik gerobak diantaranya di sekitar tribun barat, tribun utara, dan selatan.
"Saya mengajak saudara untuk berjualan, daripada menganggur," ucap pria asal Majalengka, Jawa Barat ini.
Rustandi mulai menata gerobaknya sekitar pukul 11.00 WIB, di kawasan tribun barat. Sampai pukul 16.00 WIB, jualanya baru laku separuhnya, lima belas menit kemudian, dagangannya mulai diserbu The Jakmania yang memanfaatkan jeda pertandingan untuk makan.
"Kalau masuk waktu istirahat pertandingan kewalahan," Mimin menimpali.
Pasangan suami-istri yang telah dikaruniai dua anak ini menyiasati dengan mengemas sebanyak-banyaknya Batagor dan Siomay agar cepat melayani pembeli. Satu plastik batagor dijual Rp 5000, sedangkan untuk siomay ada yang Rp 10 ribu dan Rp 5.000.
Tempo mengamati tak hanya suporter yang memburu jajanannya, melainkan polisi yang berjaga di sana turut membeli. Pertandingan usai, dagangannya ludes. Ia menyebut satu gerobak bisa menghasilkan omset mencapai Rp 2,5 juta lebih. Jika ditotal empat gerobak, maka omsetnya hingga Rp 10 juta.
"Keuntungan bersih bisa mencapai 20 sampai 30 persen dari omset," ucap Rustandi.
Selanjutnya: Bisa Biayai Sekolah Anak dan Beli Rumah
Siomay Si Bungsu, begitu nama "merek" dagangnya. Pria yang lahir tahun 1975 silam ini telah berjualan siomay dan batagor sejak puluhan tahun lalu, ketika Stadion Patriot belum dipugar. Karena itu, Siomay "Si Bungsu" cukup terkenal di daerah sana.
Dari hasil jualannya itu, dia bisa menyekolahkan dua anaknya. Satu telah tamat dan berkeluarga, satu lagi masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). "Alhamdulillah dapat rezekinya dari sini (jualan siomay). Mudah-mudahan terus ada pertandingan sepak bola di sini," ujar dia.
Stadion Patriot Candrabhaga yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan sekarang dipakai dua tim yang berlaga di Shopee Liga 1 sebagai markas. Selain Persija Jakarta, ada Bhayangkara FC. Stadion ini memiliki kapasitas hampir 30 ribu tempat duduk dengan kategori tribun ekonomi sampai VVIP. Stadion ini bertaraf Internasional, sempat dipakai venue sepak bola Asian Games 2018 silam.
Sedangkan Rustandi dan istrinya tinggal di Kayuringin, Bekasi Selatan tak jauh dari komplek gelanggang olahraga (GOR) dan Stadion Patriot Candrabhaga. Ia tinggal di sebuah rumah yang dibeli belasan tahun silam. Meski tak besar, ia dan keluarga cukup merasa rumah itu cukup nyaman. "Kami akan terus berjualan siomay di sini," ia menambahkan.
ADI WARSONO