Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Indonesia

Menpora Minta PSSI dan PT LIB Investigasi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Arema FC Vs Persebaya Surbaya 2-3

Sebanyak 127 orang dilaporkan tewas saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya 2-3 di Liga 1, Sabtu.

2 Oktober 2022 | 10.31 WIB

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Perbesar
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali meminta kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Sebanyak 127 orang tewas setelah terjadi kerusuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-11 BRI Liga 1.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laga tersebut Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Dua gol dari Arema dicetak oleh Abel Camara (42' dan 45+1' P), sedangkan dari Persebaya Silvio Junior (8'), Leo Lelis (32') dan S Yamamoto (51'). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Yang pertama bagi saya turut berduka cita yang mendalam bagi korban yang meninggal. Saya prihatin. Seharusnya ini tidak boleh terjadi karena ketika kami sudah membebaskan boleh ada penonton maka harus dijaga," kata Menpora dalam rilisnya, Ahad, 2 Oktober 2022. 

"Saya minta PSSI dan LIB untuk melakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi," ujar Amali menambahkan. 

Menurut Menpora, seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi, apalagi penyebab kerusuhan ini diduga karena tidak terima timnya kalah.

"Tidak boleh seperti itu, pertandingan olahraga ini bisa menang besok bisa kalah. Sehingga harus ada edukasi-edukasi pada para penonton, jadi disadarkan bahwa olahraga apapun bisa menang bisa kalah," katanya. 

"Kondisi apapun kita harus terima, tidak boleh menyalahkan timnnya apalagi pemain. Mereka sudah berusaha tapi lawan mungkin lebih baik. Kita harus bisa terima itu," ujar dia. 

Menpora berharap, kejadian tersebut menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi. Tidak hanya di Kanjuruhan saja, namun juga di tempat-tempat lain. 

Kerusuhan terjadi setelah pertandingan selesai. Sejumlah pendukung Arema FC terlihat memasuki lapangan. Mereka kemudian melemparkan sejumlah flare dan benda-benda lainnya karena tim kesayangan mereka kalah dari Persebaya. 

Dua unit mobil polisi pun menjadi sasaran amukan suporter, di mana mobil K9 terbakar dan unit lainnya rusak parah dengan posisi miring. Petugas keamanan setempat sudah berusaha mencegah kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. 

Baca Juga: 127 Orang Meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang, Kapolda: 2 di Antaranya Anggota Polri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus