Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

10 Lagu Daerah Kalimantan dengan Lirik dan Artinya

Pulau Kalimantan memiliki banyak lagu daerah yang tersebar di beberapa provinsi, salah satunya Cik-Cik Periuk dari Kalimantan Barat.

6 Desember 2024 | 18.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penari menampilkan tarian kolosal Bhinneka Tunggal Suaka saat pembukaan Festival Erau Adat Kutai 2024 di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu, 21 September 2024. Festival Erau Adat Kutai 2024 yang akan berlangsung hingga 30 September mendatang bertemakan Memajukan Kebudayaan, Mengagungkan Peradaban Nusantara. ANTARA/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kalimantan merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. Berbagai bentuk kesenian mudah dijumpai di pulau berjuluk Borneo tersebut, mulai dari seni sastra, seni rupa, beragam model perhiasan, tarian, senjata tradisional, pakaian, hingga lagu daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir jupetra.org, lagu daerah adalah karya seni di suatu daerah yang memiliki sifat dan keunikannya tersendiri serta mencerminkan ciri khas wilayah tersebut. Lantas, apa saja lagu daerah Kalimantan? 

Daftar Lagu Daerah Kalimantan

Berikut beberapa lagu daerah Kalimantan beserta lirik dan maknanya: 

1. Isen Mulang

-   Karya: A.B. Sandan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

-   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Mamut menteng ureh utusku

Isen mulang je te penyangku

Gatang yoh gatang sewut sarita

Tandak ain tatu te

O pahari kawan balinga

Mina mama bakas tabela

Tanjung miar himbing lenge

Miar toh itah handiai

Lahap toh lahap wei

Ayo lahap lahap

Miar maju wei

Lahap toh lahap wei

Isen Mulang

Yoh akan penyangku 

Artinya:

Gagah berani senang bercanda keturunanku

Pantang menyerah itu kekuatan jiwaku

Angkatlah angkat sebuah cerita yang baik

Nama milik leluhur

Oh saudaraku, teman yang baik

Tante, om, tua belia

Berjalan maju berpegang tangan

Berjalan maju kita bersama

Sorak sini sorak lah

Ayo sorak sorai

Bergerak majulah

Sorak sini soraklah 

2. Andri Arai Atei

-   Asal: Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. 

Andri arai atei

Takam katuluhni

Daya takam tau panalu

Andri naun hang yati

Isa lawit unengni

Ware takam ngantuh

Slamat panalu 

Artinya:

Dengan senang hati

Kita semuanya

Karena kita dapat berjumpa

Dengan kalian di sini

Yang jauh tempatnya

Mari kita ucapkan

Selamat berjumpa 

3. Mamangun Mahaga Lewu

-   Karya: Agustin Teras Narang.

-   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Aku manyanyi manyampai kabujur

Maninting itah akan ije kapakat

Pakat mamangun mahaga lewu

Lewu maju kasanang maningkat

Tagal nahuang maraup amas

Lanting sedot mangarak baras

Himba pahewan lepah talampas

Metu karayap galabah uras

Ela laya yo ela laya

Mamangun mahaga lewu

Sanang mangat eka kahimat

Bahu himba harajur ihaga 

Artinya:

Saya menyanyi menyampaikan pesan

Mengajak untuk tekad bersatu

Setuju untuk membangun dan menjaga kampung

Kampung maju kesejahteraan meningkat

Karena ingin mendulang emas 

Rakit penambang menghancurkan betung

Hutan porak poranda

Margasatwa resah gelisah

Janganlah lengah ya, jangan lengah

Membangun dan menjaga kampung

Hidup sejahtera adalah tujuan

Hutan rimba tetap dijaga 

4. Malauk Manjala

-   Karya: A.B. Sandan.

-   Asal: Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. 

Mambesei, ayo mambesei

Mambesei akan danau

Mambesei, ayo mambesei

Mambesei akan danau

Manjala, lauk injala

Lalaya, andau sasanja

Buli huma mimbit keba

Basuang pantik saluang

Sukup simpan dinu malauk manjala 

Artinya:

Mendayung, mari mendayung

Mendayung ke tengah danau

Mendayung, mari mendayung

Mendayung ke tengah danau

Menjala, ikan dijala

Menjala hingga senja tiba

Kembali ke rumah memanggul keranjang

Berisi ikan saluang

Cukup untuk lauk hari ini, cukup menjala untuk hari ini 

5. Burung Enggang Merista

-   Karya: Djuriansyah.

-   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Burung enggang si burung wali

Apa kabar datang ke sini

Singgah di ranting puhun wanyi

Merana hidup terangguk-angguk 

Burung enggang si burung tari

Bulu ditata disusun rapi

Hilang bulu menderita batin

Di dalam hati urang ha’ marah 

Burung enggang enda’ nya mati

Ranca’ merista di dalam hati

Namun hilang jangan ha’ hilang si burung enggang 

Burung enggang enda’ nya mati

Ranca’ merista di dalam hati

Namun hilang jangan ha’ hilang si burung enggang 

Oh burung enggang

Mandi’ sampai hati melihat

Namun punah mandi’lah jua

Merista diri seumur hidup 

Burung enggang si burung tari

Bulu ditata disusun rapi

Hilang bulu menderita batin

Di dalam hati urang ha’ marah 

Artinya:

Burung enggang si burung wali

Apa kabar datang ke sini

Singgah di ranting pohon kemang

Hidup merana sambil terangguk-angguk

Burung enggang si burung tari

Bulu ditata disusun rapi

Bulu yang hilang batin perasaan menderita

Di dalam hati orang marah 

Burung enggang hendaknya mati

Ranca’ nestapa sedih sekali di dalam hati

Namun hilang jangan hilang si burung enggang 

Burung enggang hendaknya mati

Ranca’ nestapa sedih sekali di dalam hati

Namun hilang jangan hilang si burung enggang 

Oh burung enggang

Mandi sampai hati melihat

Namun punah mandilah jua

Nestapa sedih sekali diri seumur hidup 

Burung enggang si burung tari

Bulu ditata disusun rapi

Bulu yang hilang batin perasaan menderita

Di dalam hati orang marah 

6. Belarut di Sungai Mahakam

-   Karya: Djuriansyah.

-   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Sungai Mahakam

Memecah buih

Basinar putih

Diayun angin puhun rumbia 

Perahu tambangan

Balarut banyu

Membawa urang

Basinggah-singgah di jembatan 

Dari hulu Sungai Mahakam

Tambangan bawa hasel bumi

Batu bara wan batang kayu 

Matan jaman Mulawarman

Tambangan balarut sini

Kada’ heran balarut di Sungai Mahakam 

Artinya:

Sungai Mahakam

Memecah buih

Bersinar putih

Ditiup angin pohon rumbia 

Perahu tambang

Berlayar di air

Membawa penumpang

Mampir di jembatan 

Dari hulu Sungai Mahakam

Tambangan membawa hasil bumi

Batu bara dan batang kayu 

Dari zaman kerajaan Mulawarman

Tambang berlayar di sini

Tidak heran berlayar di Sungai Mahakam 

7. Meharit

-   Karya: Djuriansyah.

-   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Datang hulu behanyut

Gubang behanyut mudik

Membawa penumpang wan barang

Man ndi' tahu hendak kemana 

Aku meharit di sini

Melihat sungai merota'

Hari man ndi' nyama melihat

Di Sungai Mahakam 

Meharit, meharit

Mehari aku meharit

Menggaring, menggaring 

Artinya:

Datang berlayar ke hulu

Sampan berlayar

Membawa penumpang dan barang

Tidak tahu mau kemana 

Saya prihatin di sini

Melihat sungai yang tercemar

Hati tidak nyaman memandang

Di Sungai Mahakam 

Prihatin, prihatin

Prihatin, saya prihatin

Mengering, saya mengering 

8. Buah Bolok

-   Karya: Masdari Ahmad.

-   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Buah bolok kuranji papan

Dimakan mabok, dibuang sayang

Busu embok etam kumpulkan

Rumah-rumah jabok etam lestarikan 

Buah salak muda diperam

Dimakan kelat, dibuang sayang

Sepupu dengsanak etam kumpulkan

Untuk menyambut wisatawan 

Buah terong digangan nyaman

Jukut blanak tolong panggangkan

Museum Tenggarong Mulawarman

Yok dengsanak etam kenangahkan 

Buah bolok kuranji papan

Dimakan mabok, dibuang sayang

Keroan kanak sekampongan

Etam begantar bejepenan 

Artinya:

Buah bolok kuranji papan

Dimakan mabuk, dibuang sayang

Paman-bibi kami kumpulkan

Rumah-rumah lama kami lestarikan 

Buah salak muda diperam

Dimakan sepat, dibuang sayang

Sepupu-saudara kami kumpulkan

Untuk menyambut para wisatawan 

Buah terung disayur enak

Ikan belanak tolong panggangkan

Museum Tenggarong Mulawarman

Ayo saudara kita perkenalkan 

Buah bolok kuranji papan

Dimakan mabuk, dibuang sayang

Sekumpulan anak-anak sekampung

Kita menyambut dengan menari Jepen 

9. Nasi Bekepor

-   Karya: Ismed Rizal.

-   Asal: Kutai, Kalimantan Timur. 

Gangan lah labu tontong bengkela

Sanga cabe’ salai pedas rasanya

Jero’ tegaron pucuk sawinya

Sambalah kacang nyaman rasanya 

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’ lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Mentuha lalu mandi’ diimbu 

Gangan lah terong bebawang hutan

Tontong lah poto’ si gence ruan

Panggang jelawat banyak lemaknya

Pirik lah cabe pedas rasanya 

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Bentuha lalu mandi’ diimbu 

Itu makanan etam di Kutai

Nyaman dimakan sesudah bejohor

Amunlah adat etam di Lutai

Habis berega terus behonjor

Gede’ gede’ sida embo’ dengan busu

Ase’lah makan mandi’ tahu-tahu

Apalagi nasinya si beras baru

Bentuha lalu mandi’ diimbu 

Artinya:

Buatlah sayur labu yang pakai rebung

Goreng cabai, ikan salai, pedas rasanya

Bunga tegaron sayur sawi

Sambal kacang enak rasanya 

Goyang-goyangkan pundak ke kanan dan ke kiri, bibi dan paman

Asyiklah makan tidak ada yang tahu

Apalagi nasinya beras baru

Mertua lewat tidak dihiraukan 

Sayurlah terung pakai bawang hutan

Bakar ikan gabus

Ikan bakar jelawar banyak lemaknya

Uleklah cabai, pedas rasanya 

Hai bibi dan paman

Asyik sekali makan tidak ada yang tahu

Apalagi nasinya beras baru

Mertua lewat tidak dihiraukan 

Itulah makanan kami di Kutai

Enak dimakan setelah waktu Zuhur

Kalau adat kami di Kutai

Setelah bersendawa, lalu duduk bersantai 

Goyang-goyangkan pundak ke kanan dan ke kiri, bibi dan paman

Asyiklah makan tidak ada yang tahu

Terlebih lagi nasinya beras baru

Mertua lewat tidak dihiraukan 

10. Cik-Cik Periuk

-   Asal: Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. 

Cik cik periuk belanga’ sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa’ kepiting dua’ ekok

Cik cik periuk belanga’ sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa’ kepiting dua’ ekok

Cak cak bur dalam belanga’, idong picak gigi rongak

Sape ketawa’ dolok dipancung raje tunggal, hei. 

Artinya:

Cik cik periuk panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Cik cik periuk panci sumbing dari Jawa

Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor

Diceburkan ke dalam panci, hidung pesek gigi ompong

Siapa tertawa lebih dulu dipancung raja tunggal, hei. 

Selain lagu-lagu di atas, masih ada banyak lagu daerah Kalimantan. Mengutip laman visit.kalteng.go.id, berikut beberapa di antaranya:

-   Manari Manasai ciptaan Wolten Rudji dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

-   Ka Danau ciptaan J.A. Sandan dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

-   Mars Kota Cantik ciptaan Gerhard Daman dari Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

-   Bulan Bunter ciptaan Firion W. Duling dari Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

-   Hante Sinta Tuhan ciptaan Rahmato Y. Madjen dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

-   Ineh ciptaan Popo Madjen dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

-   Tumpi Wayu dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

-   Dongkoi dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

-   Siang Lengan dari Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

-   Seruyan Ibu Tercinta ciptaan Tri Jaya Suling dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

-   Sepan Biha ciptaan Menteng Delpris dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

-   Petak Hambaruan ciptaan Yuprinadie dari Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus