Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Awas, ada gremlin

Sutradara: joe dante cerita/skenario: chris columbus produser pelaksana: steven spielberg resensi oleh: bambang bujono. (fl)

9 Februari 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GREMLINS Sutradara: Joe Dante Cerita dan Skenario: Chris Columbus Produser Pelaksana: Steven Spielberg DONGENG belum mati. Sejak Sutradara Steven Spielberg melahirkan dongeng modern datangnya makhluk angkasa luar (Close Encounters of the Third Kind), muncullah dongeng-dongeng baru dengan setting dan idiom masa kini: E.T., Poltergeist, Raiders of the Lost Ark, Indiana Jones and the Temple of Doom. Dan kini, Gremlins. Siapakah gremlin ? "Gremlin adalah makhluk jahat, bukan sejenis binatang piaraan. Anda tak dapat mempercayai mereka " kata Sutradara Joe Dante. Tapi di layar putih, gremlin yang hijau kotor itu bertingkah dengan cerdas, lucu, sekaligus sadistis. Mereka meneror anak-anak, tapi juga membuat si buyung tertawa terbahak-bahak - sebaik yang mereka lakukan terhadap Anda. Makhluk yang takut sinar ini gampang sekali mereproduksi diri sendiri. Dengan sedikit air membasahi tubuhnya, akan muncul gremlin-gremlin baru. Bayangkan bila satu gremlin punya ide menceburkan diri ke kolam renang di Kingston Falls - sebuah kota di Amerika, tentu - yang, konon, begitu damai. Dan itu terjadi di malam Natal, ketika lonceng gereja berkelonengan. Maka, terjadilah Kinston Falls sebuah kota porak-peranda - oleh wartawan televisi yang datang terlambat disiarkan sebagai "akibat huru-hara massa yang tak terkendali". Betapa gremlin memuakkan, sekaligus juga menggelikan. Makhluk ini, misalnya menyergap dan membunuh seorang guru biologi yang mencoba mengadakan penelitian tentang dirinya. Mereka juga mampu melemparkan Nyonya Deagle, pemilik rumah sewaan yang pelit dan nyinyir, ke luar jendela lalu menghunjam ke salju, dan tewas. Dan secara beramai-ramai, makhluk tak lebih tinggi dari 75 cm ini menjalankan traktor seorang petani, melabrak rumahnya, dan menggilas mampus pemilik rumah dan istrinya. Satu gremlin meloncat ke kotak kabel lampu lalu lintas dan memainkannya hingga di jalan penuh mobil-mobil bergelimpangan, sementara si gremlin tertawa terkekeh-kekeh. Tapi gremlin pun mirip kanak-kanak, suka permen, gemar ngebut dengan mobil-mobilan. Dan siapakah yang mengajari makhluk-makhluk berasal dari toko barang antik di daerah pecinan ini untuk berlaku mirip cowboy? Lihatlah, mereka menyerbu kedai minum Dorry, dan minta dilayani oleh Kate (Phoebe Cates), pelayan yang jelita. Untunglah, Kate cewek yang tabah. Langganannya kali ini memang lain. Sejumlah gremlin teler, karena minuman keras. Ada yang meloncat menggantung di daun baling-baling di langit-langit. Beberapa gremlin main kartu. Seorang (seorang?) gremlin mencoba merayu gremlin lain, dan dor, ia jatuh tersungkur mampus. Duduk di kursi tak jauh dari situ satu gremlin memegang pistol yang larasnya masih mengepulkan asap. Lalu bagaimana Kate bisa lolos dari kepungan gremlin itu ? Ketika satu gremlin memasang tiga atau empat batang rokok pada mulutnya dan minta api pada Kate, gremlin ini terjungkal ke belakang. Ia rupanya tak tahan melihat nyala korek. Maka, Kate pun mengambil kamera dan jepret-jepret, lampu kilatnya menyingkirkan gremlin-gremlin itu, ia pun melarikan diri dari warung. Pada mulanya adalah ayah Billy Pelter, yang keluyuran di daerah pecinan, mencari hadiah Natal buat anak tunggalnya. Di sebuah toko barang antik ia melihat makhluk aneh, mirip monyet kerdil, juga mirip anak anjing, tapi pun mirip kelinci. Dan makhluk itu bisa menyanyi. Singkat cerita, berpindahlah makhluk yang disebut Mogwai oleh pemilik lama ke kamar Billy (Zach Gallian). Ia dapat nama baru, Gizmo. Mungkin karena Mogwai, nama yang mengerikan (dalam bahasa Cina, kata itu berarti setan). Gizmo ternyata punya pantangan. Tak boleh kena air (ia akan berkembang biak). Tak boleh kena sinar, ia bisa mati. Yang gawat, ia tak boleh diberi makan selewat tengah malam. Sebab, ia akan jadi sangat pintar, tapi jahat. Dan kecelakaan itu memang terjadi ketika teman Billy menumpahkan air minum dan Gizmo kecipratan sedikit. Maka, lahirlah lima gizmo baru. Awal bencana terjadi pada suatu malam ketika anak-anak Gizmo rewel minta disuapi. Billy lantas memberi sepiring ayam goreng, karena jarum jam belum menunjuk tengah malam. Tapi apa lacur jam Billy mati. Dan anak-anak Gizmo pun berubah jahat. Maka, disebutlah mereka (dan reproduksi-reproduksinya) sebagai gremlin. Istilah buat makhluk, kekuatan, atau apa saja yang berasal dari luar Amerika, yang bermaksud menghancurkan negeri ini tutur petani sobat Billy sebelum ia dilindas traktornya sendiri. Maka, Gremlins bisa ditonton bak menonton lakon Drakula oleh Srimulat: sedikit mendirikan bulu kuduk, tapi juga membuat kita ketawa geli. Tapi film ini bisa juga dilihat sebagai parodi terhadap film-tilm action yang penuh horor dan teror (lihatlah pertempuran terakhir satu gremlin bersenjatakan gergaji mesin melawan Billy). Dan kalau mau sedikit serius, dengarlah kata-kata si pedagang Cina, ketika mengambil kembali si Mogwai. Memelihara Mogwai, katanya, perlu tanggung jawab. Sebab, selain kelucuannya, ia pun mempunyai kekuatan menghancurkan yang tersembunyi. Kata mogwai itu bisa berarti teknologi, nuklir, atau apa saja penemuan abad ini.... Bambang Bujono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus