Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Ini penting, itu genting

Seorang manajer harus dapat membedakan mana yang penting dan mana yang genting. hal yang genting supaya didelegasikan kepada bawahan. manajer memikirkan hal yang strategis, jangka panjang. (ki)

9 Februari 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

a problem is always urgent an opportunity is only important KALAU Anda membeli mentega (bukan margarine!)" buatan luar negeri, Anda perlu memperhatikan tanggal kedaluarsanya. Di supermarket Jakarta masih banyak beredar mentega luar negeri yang mestinya sudah habis dikonsumsi sebelum Juni 1984. Eropa memang sedang mengalami kelebihan produksi mentega. Gudang mentega penuh dengan produk yang sudah nyaris tengik. Entah, apakah mereka berhasil "mencuci gudang" dengan promosi khusus yang mereka lancarkan menjelang musim Natal lalu. Selandia Baru, negara yang juga banyak menggantungkan nasibnya pada ekspor komoditi peternakan, sudah lama mengalami kemerosotan permintaan akan mentega. Sebaliknya, pasaran margarine membaik. Semula diduga karena margarine lebih murah. Tetapi ternyata hal itu tidak benar. Margarine yang lebih mahal pun tetap lebih laris daripada mentega. Jadi, apa pasal? Ada dua kemungkinan. Pertama karena meningkatnya kesadaran hahwa kandungan kolesterol dalam mentega membuat seseorang lebih berkemungkinan mendapat gangguan jantung. Kedua, karcna margarine lebih mudah dioleskan pada roti dibandingkan dengan mentega yang baru dikeluarkan dari lemari es. Masalah ini dianggap begitu mendesak dan genting, sehingga pada 1977 Dewan Informasi Mentega Selandia Baru memperoleh dana sebesar dua juta dolar untuk melakukan propaganda balasan melawan "serangan" produsen margarine. Padahal, sebenarnya, yang lebih penting adalah menyediakan waktu dan dana untuk memikirkan kembali kelemahan-kelemahan mentega. Mengapa tidak membuat mentega sehagai suatu produk yang punya merk (branded product) dan bukan sekadar komoditi? Mengapa tidak memikirkan kulkas dengan tempat khusus untuk mentega agar tidak beku seperti lilin? Mengapa tidak membuat mentega dapat lebih mudah dioleskan pada roti? Inilah masalah yang oleh Edward de Rono dikatakan sebagai the distinetion between what is urgent and what is important, kemampuan untuk membedakan mana yang genting atau mendesak dan mana yang penting. De Bono mengatakan bahwa banyak eksekutif yang tidak pernah belajar untuk dapat membedakan kedua hal itu. Ia juga mengatakan bahwa keadaan itu semakin buruk pada kedudukan-kedudukan yang lebih puncak. Memadamkan api ketika kebakaran adalah suatu hal mendesak yang harus segera dilakukan. Tetapi merencanakan cara-cara pencegahan dari penanggulangan kebakaran adalah hal yang penting. Apa gunanya kita duduk memutar otak untuk memikirkan cara mencicil rumah yang kita beli kalau pada saat itu aliran air di kamar mandi bocor dan meluap membanjiri seisi rumah. Memang jelas, kata Ve Bono, apa yang genting haruslah didahulukan. Seorang manajer b2aru segera mengatasi masalah karyawan yang mogok atau merosotnya mutu karena adanya suplai bahan yang keliru. Seorang nelayan perlu mendahulukan penambalan perahunya yang bocor. Tetapi, karena suatu hal mendesak harus segera ditanani, ia lalu menjadi lebih "penting" daripada segalanya. Padahal, secara jangka panjang, hal-hal penting seperti itu mungkin saja malah tidak penting. Kalau kita terus-menerus hanya menambal perahu, maka kita tidak akan pernah punya waktu untuk membuat perahu baru yang tidak mudah bocor. Karena itu, seorang manajer yang terlalu banyak memenuhi jadwalnya dengan menangani hal-hal yang genting dan mendesak tidak akan punya waktu lagi untuk memikirkan hal-hal yang penting dan lebih strategis sifatnya, seperti menemukan peluang, inovasi. dan aplikasi baru. Seorang atasan saya dulu pernah "memuji' saya, "Kamu persis seperti pasukan pemadam kebakaran Cina. Sangat efisien, cepat seperti kilat, dan ahli dalam mengatasi persoalan-persoalan gawat. "A real trouble shooter." Wah, hidung saya kembang kempis. Tapi ternyata "pujian"-nya belum selesai. "Sebagai manajer, kau bukanlah teknikus," katanya "Kau harus lebih banyak menyiasati hal-hal yang penting untuk pencapaian sasaran jangka panjang." Ketika itu saya masih terlalu hijau untuk bisa langsung mengerti apa yang dimaksudkannya. Karena itu, ia lalu memberikan resepnya. "Delegasikan penyelesaian tugas-tugas genting kepada bawahanmu. Jadi, kamu akan punya cukup waktu untuk memikirkan hal-hal yang penting." Betul juga. Dan saya lalu semakin merasa menjadi manajer betul-betul. Yang digaji untuk memikirkan hal-hal yang penting, strategis, dan jangka panjang. Bondan Winarno * Mentega terbuat dari susu/zat hewani, margarine terbuat dari zat nabati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus