Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DENGAN ruang terbuka hijau hanya seperlimabelas luas total, Jakarta sering tenggelam oleh hujannya sendiri. Padahal, volume banjir kiriman dari selatan juga kian besar. Karena daerah terbuka memiliki aneka fungsi, ritual bencana di ibu kota bukan hanya banjir. Yosep Suprayogi
HULU-BENDUNG RATU JAYA
Ancaman dari Selatan 75 PERSEN hujan di 13 daerah aliran sungai (DAS) yang melewati Jakarta langsung masuk kali, akibat kerusakan di daerah resapan itu. Ini berarti banjir di musim hujan dan sulit air di saat kemarau. Berikut ini perkiraan volume hujan yang masuk sungai dan menjadi air tanah di DAS Ciliwung.
Tahun | Masuk Sungai* | Terserap Tanah* |
1950-an | 26 | 492 |
1983 | 311 | 207 |
2005 | 389** | 129 |
*) dalam juta m3/tahun **) Setara volume air yang menggenangi Jakarta sedalam 60 cm.
Wilayah | Laju penurunan* |
Jakata Utara | 2-8 |
Jakarta Barat | 2,2 |
Jakarta Timur | 1,3-3 |
Jakarta Selatan | 2 |
*) cm/tahun
BENDUNG RATU JAYA- PANTAI JAKARTA
Sambung-menyambung Bencana GARA-GARA kehilangan ruang terbuka hijau, bencana datang ke Jakarta dari atas dan bawah tanah.
- Pada mulanya hujan... VOLUME curah hujan rata-rata 200 mm/hari. Pemanasan global akan menaikkannya jadi 340 mm/hari. Padahal, Jakarta sudah tergenang oleh hujan 100 mm/hari.
- ...dan tanah kedap... Dengan ruang terbuka hijau dan biru (situ) seperlimabelas luas total, sekitar 90 persen air hujan (80 juta m3) masuk sungai atau menggenangi daerah cekungan.
- Sungai meluap Debit saat hujan 10 kali debit normal, akibat rendahnya penyerapan hujan. Di Ciliwung, misalnya, debit normal 28 m3/detik dan saat hujan 200 m3/detik. Akibatnya air meluap, sungai menyempit dan ruang terbuka biru tempat air diparkir raib.
- Mampet 40 persen daratan pada ketinggian 1-1,5 meter di bawah permukaan laut pasang. Jika hujan terjadi saat pasang, sungai tak bisa membuang air ke laut. Daratan terendah itu terendam.
- Amblas Per tahun, sekitar 250 juta m3 air tanah disedot ke atas. Tanah di bawah menjadi longgar, karena suplai air dari atas terbatas. Tanah pun amblas. Di Jl. Sunter Kebayoran, misalnya, ketinggian tanah saat ini 2,4 meter dari 3, pada 1993.
- Air Tanah Makin Dalam Di kawasan Cengakareng, Grogol, Cempaka Putih, dan Cakung terjadi penurunan muka air tanah sampai 17 meter. Intrusi air laut juga makin jauh ke pedalaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo