Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Kamila Andini mengungkapkan awal ide cerita film Yuni. Ia mendapatkan ide cerita sejak 2017 secara tidak sengaja saat berbincang dengan seorang ibu tentang pernikahan dini yang dijalani oleh anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini cerita yang berawal dari sebuah obrolan sangat sederhana bersama seorang ibu di tahun 2017 di sebuah sore. Bercerita tentang bagaimana anaknya menikah di usia yang sangat muda," kata Kamila Andini dalam jumpa pers film Yuni di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Senin, 6 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Entah mengapa pembicaraan yang menurut Kamila Andini sangat sederhana itu justru sangat menempel di benaknya setelah beberapa waktu berlalu. Kamila Andini akhirnya mendiskusikan cerita tersebut dengan Ifa Isfansyah untuk dijadikan sebuah film layar lebar.
"Akhirnya mulai menulis dan bekerja sama dengan tim, kru, cast, partner yang menurut saya sangat berani dan percaya pada cerita ini sehingga benar-benar bisa ditayangkan di bioskop," kata Kamila Andini.
Film Yuni berkisah tentang Yuni, seorang gadis remaja cerdas dengan impian besar untuk kuliah. Ketika dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar, ia menolak lamaran mereka. Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga melamarnya, dan Yuni harus memilih antara mempercayai mitos atau mengejar impiannya.
Selain mengangkat isu-isu perempuan, adapun tujuan utama yang ingin disampaikan Kamila Andini melalui film Yuni. Kamila Andini mengaku menemukan banyak pembebasan diri dalam film ini dan diharapkan bisa menjadi bahan refleksi diri.
"Saya sangat berharap setelah menonton film ini mudah-mudahan (penonton) bisa menemukan kebebasannya sendiri-sendiri. Filmnya tentang pembebasan jadi mari kita membebaskan pilihan-pilihan kita, membebaskan suara kita," kata perempuan 35 tahun itu.
Selain telah diputar di berbagai festival film internasional dan mendapatkan nominasi, film Yuni termasuk 14 nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia 2021 dan nominasi Achievement in Directing di Asia Pacific Screen Awards. Film Yuni juga telah memenangkan beberapa penghargaan, antara lain Platform Prize di Toronto International Film Festival 2021, Snow Leopard untuk Aktris Terbaik di Asian World Film Festival 2021, Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik, dan Silver Hanoman di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2021.
Film ini ditulis oleh Kamila Andini dan Prima Rusdi, diproduseri oleh Ifa Isfansyah dan Chand Parwez Servia, dan diproduksi oleh Fourcolours Films dan Starvision bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis). Film Yuni dibintangi oleh Arawinda Kirana, Kevin Ardilova, Dimas Aditya, Marissa Anita, Asmara Abigail, Muhammad Khan, Nazla Thoyib, Neneng Risma, Vania Aurell, Boah Sartika, Anne Yasmine, Toto ST. Radik, Mian Tiara, Ayu Laksmi, dan Sekar Sari.
Film Yuni akan tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 9 Desember 2021. Film Yuni juga menjadi perwakilan Indonesia untuk kategori Best International Feature Film di ajang penghargaan Academy Awards ke-94 atau Piala Oscar 2022.