Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Horor Mimpi Massal

Film Dream Scenario karya sutradara muda Kristoffer Borgli menghadirkan komedi gelap berbalut horor mengerikan.

25 Februari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Film "Dream Scenario" (2023) yang didutradarai Kristoffer Borgli. Dok. A24

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Film Dream Scenario karya sutradara muda Kristoffer Borgli mencuri perhatian.

  • Nicolas Cage menampilkan performa terbarunya dalam film bergenre komedi gelap ini.

  • Ada campur tangan Ari Aster dalam adegan horor film Dream Scenario.

Memimpikan seseorang adalah hal biasa. Ada yang bilang, hadirnya seseorang dalam bunga tidur adalah ungkapan perasaan rindu yang menggebu. Namun bagaimana jika kemunculan seseorang dalam mimpi terjadi berulang dan masif? Itulah yang terjadi pada film berjudul Dream Scenario

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film ini bercerita tentang profesor biologi bernama Paul Matthews, yang diperankan oleh Nicolas Cage, yang mendadak kondang. Musababnya, ia muncul dalam mimpi ribuan orang secara acak. Awalnya Paul tidak percaya pada cerita mimpi massal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, setelah mayoritas mahasiswa bercerita tentang mimpi aneh tersebut, profesor yang digambarkan berkepala botak dan berkacamata itu berubah pikiran. Salah satu mahasiswa bercerita, ia bermimpi sedang berada di tengah hutan sembari memakai setelan jas dan memakan jamur, lalu dikejar seorang pria berlumuran darah. 

Dalam mimpinya, mahasiswa itu mencoba bersembunyi dari kejaran sosok mengerikan itu. Ketika bersembunyi di balik pohon besar, tiba-tiba Paul muncul berjalan tanpa dosa. Alih-alih membantu si mahasiswa, Paul sibuk melihat jamur berukuran besar. Ia tak mempedulikan sang murid yang ketakutan hingga diterkam sosok menakutkan itu.

Ada pula mahasiswa lain yang bercerita bahwa dalam mimpinya terjadi gempa dan bencana hebat di kampus. Banyak orang berlindung dan berjatuhan karena reruntuhan atap. Namun Paul datang dengan santai berjalan kaki seperti tidak terjadi apa-apa.

Rupanya mimpi-mimpi itu terjadi pada banyak orang hingga mereka yang tidak kenal dengan Paul. Fenomena ini membuat Paul terkenal hingga ditulis di media berita dan berseliweran di media sosial. Awalnya Paul senang dengan popularitas instan tersebut. 

Paul Matthews (Nicolas Cage) dalam film "Dream Scenario" (2023). Dok. A24

Namun, tak lama kemudian, banyak orang yang membencinya karena mimpi tersebut terus terjadi. Bahkan mimpi mereka makin horor dan tak jarang Paul menjadi sosok mengerikan dalam mimpi. Masalah makin runyam ketika mantan kekasih Paul, yang merupakan wartawan, datang dan ingin menulis tentang fenomena mimpi aneh tersebut.

Penampilan Nicolas Cage memang layak diacungi jempol. Ia mampu memerankan pribadi profesor Paul Matthews dengan baik, termasuk peran dalam mimpi yang punya kepribadian dan perilaku berbeda, bahkan beragam. 

Sejumlah media internasional menyebutkan Dream Scenario membawa kembali kilau Cage yang meredup dalam beberapa tahun terakhir. Faktanya, memang aktor 60 tahun itu akhir-akhir ini sering membintangi film kelas kedua. Bahkan bergabungnya Cage dalam film ini menjadi buktinya. Maklum, Dream Scenario tidak masuk jajaran film mahal atau kelas atas. 

Cage pun merasa senang dengan film Dream Scenario. Menurut dia, film karya sutradara sekaligus penulis skenario muda Kristoffer Borgli ini memang luar biasa. Ia memuji kualitas cerita, tema, dan sinematografi film ini. Cage pun tak ragu memasukkan Dream Scenario sebagai satu dari lima film dengan naskah terbaik yang pernah ia bintangi. 

"Ada Leaving Las Vegas, Vampire’s Kiss, Adaptation, Bringing Out the Dead, dan Dream Scenario. Itu yang terbaik," tutur aktor yang dikenal lewat film Con Air itu.

Sutradara sekaligus penulis skenario Borgli juga merasa terhormat dengan kehadiran Cage dalam film terbarunya. Maklum, sutradara 38 tahun itu kenyang dengan tontonan film berkualitas Cage, seperti Vampire’s Kiss dan Raising Arizona.

"Saya merasa terhormat karena Dream Scenario masuk daftar karya Nicolas Cage yang akan dikenang di masa depan," kata Borgli. 

Film Dream Scenario menjadi pembuktian Borgli sebagai salah satu sutradara muda potensial. Sebelumnya, ia pernah menggebrak dengan film Sick of Myself pada 2022. Dalam film berbahasa Norwegia itu, ia mengeksplorasi cerita komedi gelap tentang seorang wanita muda yang dengan sengaja merusak diri sendiri untuk mendapatkan perhatian di media sosial.

Karya ini mendapat respons dan penilaian bagus dari sejumlah media dan kritikus film. Sick of Myself dianggap sebagai film gila yang mengkritik banyak hal di kehidupan zaman sekarang. Menariknya, Dream Scenario masih punya kaitan dengan Sick of Myself

Memang bukan keterkaitan dalam hal cerita, melainkan secara ide. Sebab, cerita Dream Scenario dibuat Borgli pada awal 2020, saat pandemi mulai menerpa dunia. Pada saat yang sama itulah pikiran Borgli terbelah menulis Dream Scenario dan Sick of Myself

Untuk Dream Scenario, kala itu Borgli sedang memikirkan respons budaya yang masif terhadap sebuah fenomena. Kemudian muncullah karakter Paul Matthews yang saat itu masih berupa sketsa seorang akademikus paruh baya yang merasa berhak atas pengakuan terhadap pekerjaan yang bahkan belum ia lakukan. Alih-alih serius, Borgli membayangkan karakter lucu.

Paul Matthews (Nicolas Cage) dan Sophie Matthews (Lily Bird) dalam film "Dream Scenario" (2023) yang didutradarai Kristoffer Borgli. Dok. A24

Kebetulan Borgli tertarik pada gagasan psikolog pencetus psikologi analitis, Carl Jung. Borgli membaca salah satu tulisan psikolog asal Swiss itu tentang ketidaksadaran kolektif. Dalam gagasannya, Carl Jung menjelaskan bagaimana manusia bisa terhubung secara metafisik dan secara kosmis. Borgli mengartikan hal itu seperti film horor berkonsep tinggi.

"Saya ingin mengeluarkan ide itu dari genre yang dimilikinya, lalu menempatkannya di tempat yang bukan tempatnya: di tangan seorang pria Amerika di pinggiran kota," tutur Borgli. 

Menariknya, Borgli mengaku sempat mengalami mimpi aneh saat Dream Scenario masih dalam tahap pra-produksi. Pada satu waktu, ia bermimpi tentang Nicolas Cage. Dalam mimpinya itu, Cage datang dengan dandanan rambut besar dan runcing. Dalam ingatannya, Cage tampak seperti bintang K-pop.

"Cage datang kepada saya dan bilang saya hanya lakukan ini dalam film," ujar Borgli.

Jelas bagi Borgli bahwa itu adalah mimpi buruk. Ia sempat bercerita kepada Cage tentang mimpi anehnya itu. Dengan enteng Cage menjawab ia tidak akan pernah melakukan hal tersebut meski dalam film sekalipun. Borgli pun tertawa. 

Meski bergenre humor gelap, Dream Scenario punya sisi horor yang mencekam. Sebagai buktinya, setiap mimpi para pemain ditampilkan dengan detail dan kejam. Jika Dream Scenario diputar hanya pada adegan mimpi, penonton akan menganggap film ini bergenre horor.

Sejumlah media internasional menyebutkan ada campur tangan produser Ari Aster dalam cerita mimpi nan mencekam. Maklum, Aster memang sosok piawai dalam meramu film horor unik semacam Midsommar dan Hereditary. Faktanya, bumbu kengerian sukses menjadi penambah rasa yang ciamik untuk film bergenre komedi gelap Dream Scenario

Film Dream Scenario masih bisa disaksikan di bioskop jaringan CGV di Jakarta dan sekitarnya. Film ini mendapat respons positif dari sejumlah lembaga pengulas film, seperti IMDb yang memberi skor 7/10 dan Rotten Tomatoes yang memberi skor 91 persen untuk film ini. 

INDRA WIJAYA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus