Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Fadli Zon: Museum Nasional akan Diperbaiki agar Tak Sekadar Tempat Penyimpanan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengatakan ke depan perlu ada pembakuan narasi, edukasi, maupun tampilan isi museum semakin baik.

1 November 2024 | 18.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) foto bersama dengan perwakilan peserta Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) 2024 di Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengatakan ke depan perlu ada pembakuan narasi, edukasi, maupun tampilan isi museum semakin baik. Sehingga wajah yang baru bisa menarik banyak orang berkunjung ke museum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ke depan melalui Kementerian Kebudayaan ada standardisasi museum agar museum kita mempunyai standar narasi yang edukasinya semakin baik dan display harus menarik," kata Fadli seusai membuka kegiatan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) 2024 di Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 1 November 2024.

Pembakuan Museum agar Gen Z Tertarik Datang

Pembakuan narasi dan penampilan isi miseum, kata dia, bertujuan menarik banyak orang berkunjung ke museum, seperti anak-anak muda. Agar generasi Z tertarik datang, perlu ada proses digitalisasi terhadap artefak di dalam museum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita akan melaksanakan digitalisasi artefak-artefak yang berada di museum. Tentu dimulai dari museum nasional yang sudah ada dan sekarang ini dalam proses penyempurnaan perbaikan pascakebakaran," tutur politikus Partai Gerindra itu.

Menurut dia, upaya perbaikan dan penyempuarnaan Museum Nasional masih terus dikebut. Revitalisasi ini dilakukan setelah tempat penyimpanan benda bersejarah itu terbakar pada September 2023. Perbaikan tak hanya di Museum Nasional, namun di museum lain, di bawah Kementerian Kebudayaan.

Menghidupkan museum sebagai sarana literasi sejarah dan kebudayaan, Fadli bertutur, bahwa perlu ada kerja sama dengan komunitas, asosiasi museum Indonesia. Jalinan kerja sama ini sangat penting agar menghadirkan banyak program atau kegiatan di Museum Nasional. "Agar museum ini menjadi hidup. Bukan hanya semacam tempat penyimpanan gitu," ucap Fadli.

Amuk Api di Museum Nasional Indonesia

Pada 16 September 2024, Museum Nasional ditutup setelah terjadi kebakaran yang menghanguskan enam ruangan bagian belakang Gedung A. Kebakaran ini dimulai dengan suara ledakan keras dari arah bedeng proyek yang sedang menggarap renovasi museum tersebut.

Museum Nasional Indonesiayang juga disebut Museum Gajah itu menyimpan 190.000-an benda sejarah yang terdiri dari 7 jenis koleksi. Mulai dari benda Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu–Budha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, Geografi, dan Sejarah.

Kompleks museum ini berdiri di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Di dalamnya juga memiliki kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersial, dan perpustakaan. Museum Nasional juga telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan atau storage untuk menyimpan benda-benda budaya. Setahun setelah menjalani renovasi usai kebakaran, perbaikan MNI dinyatakan rampung dan dibuka kembali pada 17 September 2024.

HENDRIK KHOIRUL MUHID| DIAN ANDRYANTO berkontribusi dalam artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus