Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Hetty tetap di atas

15 finalis festival penyanyi populer tingkat dki ke iv di kuningan, jakarta. hetty koes endang juara i, diah iskandar juara ii, melky-diana juara iii. banyak muka baru, potensi kurang meyakinkan.

16 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LIMA peserta telah berlalu, ketika pasangan Melky Goeslaw dan Diana Nasution merubah suasana menjadi panas. Lagu yang dibawakan ringan. Aransemennya lincah. Sehingga Di Malam Yang Dingin karya Minggus Tahitu, yang ditunjang lengkingan tinggi dari vokal grup Lex Trio itu, muncul dalam bentuk yang segar. Namun Melky dan Diana, satu dari 15 finalis Festival Penyanyi Populer tingkat DKI ke-lV yang berlangsung di bioskop Kuningan, 2 Juli kemarin, hanya meraih tempat ketiga. Penampilan bekas juara Festival Penyanyi Populer tingkat Nasional 1974, yang berpasangan dengan seorang anggota Nasution Sisters, ternyata belum merupakan prestasi puncak malam itu. Hetty Koes Endang, juara dua pada Festival Penyanyi Populer Tingkat Nasional Guga tingkat DKI) tahun lalu, kali ini berhasil menjadi juara pertama. Penyanyi asal Bandung itu membawakan lagu Cinta Putih karya Titiek Puspa. Sementara Diah Iskandar yang membawakan ]agu Kumbang Malang karya Iskandar, ayahnya, menempati urutan di bawahnya -masih di atas Melky-Diana. Banyak muka baru tampil pada malam final itu. Namun tidak banyak memiliki potensi yang meyakinkan: kebanyakan duplikat penyanyi-penyanyi kawakan. John Tanamal misalnya, tarikan suaranya yang membawa lagu Takkan Kuulangi karya Minggus Tahitu, hanya mengingatkan penonton kepada Broery Pesulima. Hanya Sandra Sanger, Tina Roy dan Margie Segers yang masih mendingan. Karena itu ketiga peserta tadi masih terangkat sebagai peserta yang boleh mengikuti kejuaraan tingkat nasional bulan September mendatang. Tokyo Lebih dari 100 penyanyi tahun ini turut dalam festival tingkat DKI ini. "Namun peserta yang sudah banyak pengalamanlah yang ternyata menang," ujar Titiek Puspa yang ciptaannya banyak dipilih peserta. Menyanyi dalam sebuah lomba memang harus tangguh menghadapi penonton. Dan Hetty Koes Endang, menurut Titiek Puspa, bukan saja tangguh, tapi juga pengalamannya telah membuat suara, teknik, penghayatan dan penampDannya memperoleh nilai tinggi dari para juri (antara lain Kris Biantoro, Marini, Ireng Maulana, Sadikin Zuchra). "Hetty mau belajar dan sebelum naik panggung pun masih sempat bertanya sama saya," ucap Titiek. Adakah penyanyi yang turut festival tahun ini lebih baik dari yang sudah-sudah? "Memang lebih baik dari tahun lalu," ujar Iskandar, komponis. Karena itu, kata Kris Biantoro, memilih enam juara dari 15 peserta itu sempat membuat para juri bersitegang urat leher. Meski begitu Hetty, si juara petama, nampak jauh meninggalkan juara lain. Sehingga bukan tidak mungkin bila prestasinya yang sekarang bisa dipertahankan, pada tingkat nasional nanti ia juga mampu merebut tempat pertama. Namun juara pertama tingkat nasional nanti belum tentu berangkat ke Tokyo, sebagai wakil untuk Festival Lagu Pop Internasional. Karena lagu yang menjadi juara pada lomba lagu (bukan penyanyi) yang tahun ini diadakan terpisah dengan festival penyanyi itu, tidak otomatis harus dibawakan oleh juara pertama festival penyanyi. Pencipta lagu yang menang dalam Festival Lagu Populer tahun ini berhak memilih penyanyi yang akan membawakan la,,unya. Kebijaksanaan ini, menurut panitia, dimaksud agar ada kecocokan antara lagu dan penyanyi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus