Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jalan-jalan, yes ?

Beberapa biro perjalan menawarkan jasa untuk belajar di luar negeri. peminat besar. kualitas pendidikan tidak jelas. departemen p dan k belum mengakui karena harus ada izin resmi.

16 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAU belajar di Inggeris atau Amerika Serikat? Beberapa biro perjalanan lewat iklan di koran akhir-akhir ini ramai menawarkan kesempatan itu. Ada biro perjalanan yang menawarkan program pendidikan Bahasa Inggeris sambil berlibur, dengan tarif antara Rp 650 ribu sampai Rp 900 ribu untuk masa pendidikan dua minggu sampai satu bulan. Program yang katanya terbuka untuk segala umur itu akan berlangsung di London, pada sekolah yang memiliki fasilitas mulai dari laboratorium bahasa sampai kolam renang, sauna, diskotik serta restoran. Sebuah biro perjalanan lain bahkan tidak hanya menawarkan program pelajaran bahasa Inggeris. Disebut juga dalam iklan itu ilmu-ilmu yang lain seperti: computer technology, accounting, mechanical engineering, electronical engineering, civil engineering, photography serta hair dressing dan dressmaking & fashion. Sedangkan sebuah iklan lainnya menawarkan studi di Amerika Serikat -- menyebut kesanggupannya untuk mengurus peminat mulai dari Indonesia sampai diterima di universitas di sana. Kegiatan usaha untuk mengurus peminat yang ingin belajar di luar negeri itu dulu, menurut Sylvia Gosali, asisten manager Musi Holiday Travel Service, diselenggarakan oleh biro-biro perjalanan secara sambil lalu. "Usaha ini memang baru dan kami sendiri baru memulainya tahun lalu," katanya. Beberapa biro itu kemudian melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga pendidikan di Inggeris. Misalnya Regency English Conversation Club bekerjasama dengan Regency School of English dan Academy International London di London. Overseas Training Bureau dengan Anglo World Education dan Anglo Continental Education di Inggeris. Sedang Musi Holiday Travel Service dengan Mead School of English di tempat yang sama. Juga Doktor Kegiatan yang nampaknya mulai mendapat pasaran itu terutama bertujuan untuk memperdalam bahasa Inggeris. Tapi Amerindo Inc. misalnya, ternyata menawarkan pendidikan tidak hanya untuk memperoleh titel Master of Art (MA). Tapi juga sampai ke tingkat doktor. Biro yang mengurus peminat yang mau belajar ke Amerika Serikat itu, selain mengurus surat-surat izin dari P & K juga menjanjikan si peminat diterima di Amerika sesuai dengan kemauannya. Biaya kuliah per tahunnya yang boleh dibayar setelah tiba di Amerika, ditaksir mencapai jumlah $ 4800 US. Tapi apakah sekolah-sekolah yang ditawarkan itu sesuai mutunya dengan yang dijanjikan? Pihak Kedutaan Inggeris maupun Amerika Serikat di Jakarta tidak memberi komentar banyak. Nyonya Donna M. Culpepper, Kepala Bagian Pertukaran Kebudayaan USIS, menerangkan bahwa pemerintahnya hanya mengawasi lembaga-lembaga pendidikan yang kebanyakan swasta itu dalam hal: apakah bayaran sekolahnya terlalu besar atau tidak. Setiap orang boleh belajar di negerinya, sepanjang ada jaminan bahwa mahasiswa itu kelak tidak akan terlantar hidupnya. Jaminan itu harus dibuktikan dengan jaminan di bank tertentu. Begitu juga dengan Inggeris. Menurut J.C. Samuelson, Asistant Representathe pada Konsulat Inggeris, pihaknya selalu siap memberi informasi kepada mereka yang akan belajar di negerinya. "Kami tidak menunjuk lembaga pendidikan tertentu. Kami hanya menunjukkan alamat, dan apakah lembaga itu diakui atau tidak oleh Pemerintah Inggeris," katanya. Sudah banyak peminat yang ingin belajar ke Inggeris meminta keterangan kepadanya. "Tapi yang pasti belum pernah ada biro perjalanan atau sponsor yang bertanya mengenai kondisi lembaga-lembaga pendidikan di Inggeris," ujar Samuelson. Katanya, kalau dia di Inggeris membaca iklan yang menawarkan program pendidikan di Indonesia, dia akan menghubungi Kedutaan Indonesia di London, dan menanyakan apakah lembaga pendidikan yang diiklankan itu sudah diakui atau belum. "Karena itu mereka yang tidak minta informasi ke Konsulat Inggeris bisa beruntung tapi bisa juga sial," tambahnya. Relatif Lebih Murah Yang pasti peminat yang ingin belajar ke luar negeri semakin banyak. "Belakangan ini meningkat karena mereka yang belajar di luar negeri merasa, selain waktu belajar lebih cepat, biaya relatif lebih murah, jaminan mutu sekolahnya juga baik," ucap Lukmantara, pimpinan Overseas Training Consultant. Contohnya, kata Lukmantara, lulusan lembaga pendidikan sekretaris yang belajar tiga tahun hanya akan memperoleh gaji sampai Rp 100 ribu saja. Tapi lulusan kursus sekretaris di London yang hanya setahun, akan memperoleh gaji sekitar Rp 200 ribu. Belum pasti apakah alasan ini benar. Yang jelas belajar di luar negeri memerlukan izin Departemen P & K. "Biro perjalanan kok ngurusin pendidikan. Lha kalau dua minggu sekolahnya, sekolah apa namanya?" ujar Kresno MO, Kepala Biro Hukum dan Humas P & K. Biro-biro perjalanan itu, menurut Kresno yang mengaku belum pernah melihat iklan-iklannya, terang tidak diakui P & K. Karena yang mau belajar ke luar negeri harus datang sendiri minta izin P & K.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus