Sabtu, 26 September. Sudah lama ia menderita. Yakni sejak ia pulang larut malam dengan pakaian basah lantaran kehujanan, di tahun 1981. Dan enam tahun kemudian Ramang, yang paru-parunya sudah tak normal, meninggal di rumahnya di Ujungpandang dalam usia 59 tahun. Ramang, ah ia memang macan bola. Orang tak lupa bagaimana ia mencetak gol. Misalnya ketika PSM, kesebelasannya, melawan Persija. Ramang, yang sudah dijepit dua lawan, berkelit maju ke depan menyongsong umpan Suardi Arland. Dengan gerakan kilat ia memiringkan badan, lalu bola pun setengah melambung ke arah gawang lawan, sementara Ramang menjatuhkan badan, dan gol. Tapi, yang berkesan bagillya adalah ketika PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang." Setelah menggantung sepatu, ia jadi pelatih PSM. Di antara anak didiknya adalah Ronny Pattinasarany. Juga dua anak kandungnya sendiri: Anwar dan Rauf Ramang. Tapi kini tak ada lagi gol Ramang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini