Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SENI RUPA
Pameran Gambar Babad Diponegoro
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pameran Sastra Rupa bertajuk "Gambar Babad Diponegoro" menghadirkan 51 perupa. Lukisan yang dipamerkan dikerjakan bertolak dari naskah penting karya Diponegoro ketika diasingkan di Manado, 1831-1832. Naskah ini dikenal dengan Babad Diponegoro. Pameran ini dikuratori oleh Mikke Susanto dan Sri Margana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waktu: 1-24 Februari 2019
Tempat: Jogja Gallery, Jalan Pekapalan Alun-alun Yogya, Yogyakarta.
Patung Deden Sambas
Deden Sambas, perupa kelahiran Bandung pada 1963, menggarap bentuk patung media campur sejak lima tahun terakhir. Patung itu dikerjakan menggunakan berbagai bahan di sekitarnya, seperti bongkahan kayu, besi, kulit, kain, lempeng stainless steel, dan lembaran plastik. Ia menerapkan metode sambungan dan kuncian yang mengadaptasi konstruksi ikatan tradisional seperti pasak. Hanya beberapa bagian yang menggunakan teknik pemakuan, penyekrupan, atau pengelasan.
Waktu: 24 Januari-27 Februari 2019
Tempat: Orbital Dago, Jalan Rancakendal Luhur Nomor 7, Bandung
Karya Perupa Indonesia dan Thailand
Komunitas Salihara memamerkan sejumlah karya eksperimental yang menggunakan beragam media. Pameran bertajuk "The Concept of Self: Individuality & Integrity" ini menggambarkan perkembangan terbaru seni rupa kontemporer di Indonesia dan Thailand. Dalam pameran ini dihadirkan karya-karya Antonio S. Sinaga, Patriot Mukmin, Theo Frids Hutabarat, dan Rega Ayundya Putri dari Indonesia. Sedangkan dari Thailand tampil Chayanin Kwangkaew, Kitikun Mankit, Chulayarnnon Siriphol, dan Thidarat Chantachua.
Waktu: 19 Januari-3 Februari 2019
Tempat: Komunitas Salihara, Jalan Salihara Nomor 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Quo Vadis Duo
Quo Vadis Duo adalah tajuk pameran bersama Jeffrey Sumampouw dan Puguh Warudju yang hanya digelar satu hari, Sabtu, 2 Februari. Pameran itu akan diwarnai lelang karya untuk mendukung korban yang selamat dari bencana alam. Pada sore hari itu, pukul 15.00, akan diwarnai diskusi dengan topik "Ketika Hoax Merajalela, Peran Seni Ada di Mana?" Lalu, malamnya ada pembacaan puisi, musik, dan pertunjukan seni lainnya.
Waktu: Sabtu, 2 Februari 2019, pukul 08.00-22.30 WIB
Tempat: Marto Artcentre, Jalan Pondok Labu 1 Nomor 8B, Jakarta Selatan
TEATER
Nyanyian Sunyi Amir Hamzah
Titimangsa Foundation menggelar pertunjukan teater Nyanyian Sunyi Revolusi. Pentas itu mengangkat kisah hidup penyair besar Indonesia, Amir Hamzah. Pertunjukan yang disutradarai oleh Iswadi Pratama dan diproduseri oleh Happy Salma itu dimainkan oleh Lukman Sardi (sebagai Amir Hamzah), Prisia Nasution, Sri Qadariatin, dan Dessy Susanti. Naskah yang ditulis Ahda Imran itu mengangkat kisah cinta Amir Hamzah dengan putri Jawa, Iliek Sundari, saat bersekolah di Solo. Kala itu, ibu Amir meninggal dan setahun kemudian ayahnya menyusul menghadap Sang Pencipta.
Waktu: 2-3 Februari 2019, pukul 19.00
Tempat: Gedung Kesenian Jakarta, Jalan Gedung Kesenian Nomor 1, Pasar Baru, Jakarta Pusat
MUSIK
Jazz Buzz Salihara
Duo Gerald Situmorang (gitar) dan Sri Hanuraga (piano) serta kelompok musik Sengat akan tampil dalam Jazz Buzz Salihara. Gerald dan Sri membawakan repertoar dari album duet terbaru mereka. Repertoar itu mengeksplorasi musik jazz melalui penggunaan prepared piano, efek gitar, dan DAW (digital audio workstation). Eksplorasi itu menghasilkan sejumlah karya berdurasi panjang dan tidak lazim.
Adapun Sengat, yang didirikan Reynold Silalahi (piano, keyboard, dan vokal) pada akhir 2018 itu meramu warna musik baru yang berada di luar batas umum. Ini bertolak dari perbedaan warna musik yang digeluti personelnya. Selain Reynold, di Sengat ada Tesla Manaf (noise box, effect, media, dan sampling), Yusuf Adisurya (gitar), dan Irene Lase (vokal).
Waktu: Sabtu, 9 Februari 2019, pukul 16.00 WIB & 20.00 WIB (Gerald dan Sri)
Minggu, 10 Februari 2019, pukul 20.00 (Sengat)
Tempat: Teater Salihara, Jalan Salihara Nomor 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Konser Esok Lebih Baik
Konser persembahan dari DHF Production ini menyatukan kolaborasi antara Anji dan Drive setelah delapan tahun berpisah. Konser ini dimeriahkan oleh Majelis Lucu Indonesia yang akan me-roasting Anji di tengah konser. Konser Esok Lebih Baik memadukan musik dengan komedi.
Waktu: 9 Februari 2019, pukul 19.00
Tempat: Bekasi Convention Center, Mega Bekasi Hypermall Lantai 5, Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 1, Marga Jaya, Bekasi Selatan
FILM
Kisah Perempuan Pejuang India
Manikarnika: The Queen of Jhansi berkisah tentang tokoh perempuan di India, Rani Lakshmibai. Ia salah satu tokoh terkemuka Pemberontakan India pada 1857 melawan pemerintah Inggris. Film dimulai dari lahirnya Manikarnika atau Lakshmibai. Ia dibesarkan oleh Bajirao di Bithoor dan ayahnya, Moropant (Manish Wadhwa). Saat muda, ia sudah memperlihatkan kemampuan dan keberanian luar biasa. Bahkan ia sempat membunuh seekor harimau. Ia lalu dijodohkan dengan Raja Negara Bagian Jhansi, Gangadhar Rao (Jisshu Sengupta). Ia marah ketika melihat suaminya harus menundukkan kepala kepada seorang perwira Inggris, Gordon.
MANIKARNIKA: THE QUEEN OF JHANSI
Jenis Film: action, biografi, drama
Produser: Kamal Jain
Sutradara: Radha Krishna Jagarlamudi, Kangana Ranaut
Penulis: Vijayendra Prasad
Produksi: Zee Studios
Pemain: Kangana Ranaut, Danny Denzongpa, Ankita Lokhande, Atul Kulkarni, Suresh Oberoi, Jishu Sengupta, Edward Sonnenblick, Richard Keep
MI | DIAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo