Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Museum OHD Kota Magelang, Jawa Tengah, akan menggelar pameran tunggal seni rupa karya Goenawan Mohamad pada 24 Oktober 2021 hingga 28 Februari 2022. Pameran tersebut bertajuk "Potret".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kurator pameran, Wahyudin mengatakan selama lima tahun terakhir, Goenawan Mohamad telah melahirkan sekitar 500-an karya kertas dan 100-an lukisan di kanvas. Goenawan Mohamad masuk ranah seni rupa Indonesia sebagai perupa pada 2016.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada pula 200-an karya kolaborasi yang telah dipamerkan dalam sepuluh ekshibisi solo di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Magelang, tiga pameran grup di Jakarta, Semarang, dan Magelang, dan dua pergelaran duo dengan perupa Hanafi dalam 57 x 76 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dan Komaneka Art Gallery, Bali.
"Dari 800-an karya tersebut, 99 persen berpokok perupaan potret manusia, binatang, wayang, dan makhluk antah-berantah," kata Wahyudin. Di dalam karya Goenawan Mohamad, terdapat sosok Avianti Armand, Ayu Utami, Djoko Pekik, Frida Kahlo, Slamet Gundono, Slamet Raharjo, Rendra, Tony Prabowo, Don Quixote, dan Ondel-Ondel. Sosok tadi dilukisnya berkali-kali di kertas dan kanvas yang berbeda, atau dilukis ulang pada kanvas yang sama dengan pose, komposisi, dan nilai baru.
Kurator Wahyudin menunjukkan salah satu karya lukis Goenawan Mohamad yang akan dipamerkan di Museum OHD Kota Magelang, Kamis, 21 Oktober 2021. Foto: Antaranews
"Saya senang melukis potret karena memerlukan keterampilan tersendiri dan saya merasa tertantang," kata Goenawan Mohamad. Menurut dia, ada daya tarik etis yang mendalam dalam seni potret, yakni daya tarik untuk memberi penghormatan pada wajah.
Pameran tunggal kesepuluh Goenawan Mohamad ini mengusung 38 lukisan pada kanvas berbagai ukuran buatan 2018-2021. Di antaranya sebuah objek instalasi, tujuh boneka Den Kisot, satu video rekaman pertunjukan, satu video wawancara, 107 gambar di kertas dalam bingkai berbagai ukuran, dan puluhan gambar di kertas dalam tujuh meja kaca buatan sekitar lima tahun terakhir.
Baca juga:
Goenawan Mohamad Jelaskan Sebab Bahasa Catatan Pinggir Sulit Dipahami
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.