Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Para Perancang dan Harganya

17 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hati-hati Utte menggarap sampul Manusia 1/2 Dewa, album terakhir Iwan Fals. Utte, kerabat yang juga desainer kulit kaset-kaset Iwan Fals, tahu: sampul kaset bercerita tentang banyak hal, dari materi musik, pesan yang hendak disampaikan, sampai tingkah polah si penyanyi. Sampul sudah menyampaikan isi rekaman sebelum orang mendengarnya.

Iwan bercerita, berharap, tentang presiden mendatang yang jujur serta punya moral dan akhlak bagus dalam album itu (lihat rubrik Musik: Kisah Negeri Para Penipu). Dan Utte menangkap itu. Tangannya bergerak. Hasilnya: gambar Dewa Wisnu berbaju merah melayang tinggi di atas garuda kencana. Garuda berwarna hijau. Dan klop! Pihak Musica tak berkeberatan, sampul selaras dengan kritik sosial dan harapan dalam album.

Tak selamanya Musica menerima sampul kaset dari tim kreatif si penyanyi. Penggarapan sampul album In Collaboration With diserahkan kepada Dik Doank. Perancang grafis yang beken sebagai presenter olahraga ini menampilkan Iwan dalam kelembutan seorang bapak. Dua telapak tangan pelantun "Pak Guru" Oemar Bakrie itu di depan mulut dengan wajah menunduk, mirip orang merenung atau berdoa. Jepretan foto Dik menampilkan aura kedewasaan dan kebijakan lelaki dengan rambut yang mulai menguban itu.

Dik memang bukan orang baru bagi Iwan. Sejak menjadi perancang grafis pada 1991, ia merancang beberapa sampul kaset legenda musik Indonesia ini. Tak seperti perancang grafis lain yang banyak menggunakan komputer, ia lebih senang menggunakan media fotografi, lukisan, tempelan guntingan, dan segala hal yang manual. "Padahal, kalau pakai komputer, ongkos bisa lebih murah dan mudah," kata Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang, nama aslinya. Sayang, ia enggan menyebut berapa tarif pembuatan satu sampul kasetnya sekarang.

Saat ia mengawali karier pada 1991, tarif yang berlaku sudah beragam, mulai Rp 75 ribu sampai Rp 7 juta. Yang termahal biasanya untuk pesanan khusus. Perancang grafis dilibatkan sejak awal penggarapan album agar menyelami keseluruhan materi lagu. Bahan pembuatan kadang dari materi khusus pula. Namun, seiring dengan perkembangan industri rekaman, tarif terendah tadi sudah lenyap. "Kalau diambil rata-rata, sekarang sekitar Rp 3 juta," kata Chandra Widjaja, Manajer Kreatif Produksi Musica. Harga yang tak jauh berbeda berlaku di BMG.

Perusahaan rekaman biasanya menyerahkan penggarapan sampul ke perancang grafis di luar perusahaan. Tujuannya agar sampul yang diproduksi punya karakter tak sama. Bisa jadi seorang perancang bagus menggarap album satu penyanyi tapi tak pas buat penyanyi lainnya. Apalagi setiap seniman grafis punya ciri berbeda. "Kalau pakai satu perancang, bisa monoton hasilnya," kata Satria Dharma, Manajer Artist & Repertoire BMG. Saat ini sekitar tujuh perancang grafis lepas bekerja sama dengan sistem beli putus. Artinya, tarif pembuatan tak terkait dengan jumlah album yang terjual.

Meski menyerahkan pembuatan sampul kepada perancang grafis, perusahaan rekaman tetap memiliki otoritas memasukkan gagasannya. Biasanya perancang diajak berdiskusi bersama penyanyi, produser, dan mereka yang terlibat dalam pembuatan album. Tujuannya menyamakan visi tentang produk yang dibuat. Karakter penyanyi dan warna musik juga harus ditonjolkan. Tak tertutup kemungkinan kreasi perancang dibenahi lagi jika ditemukan sesuatu yang kurang proporsional. Ukuran logo perusahaan, peletakan judul album, dan bentuk tulisan disesuaikan kembali. "Sepanjang tidak merusak atau mengubah keseluruhan kreasi, tidak masalah," kata Dik, yang telah melahirkan sekitar 100 sampul kaset dan memotret 300 artis untuk sampul kaset.

Proporsi warna kerap muncul sebagai persoalan akhir sebelum sampul naik ke percetakan. Tampilan layar monitor dan hasil cetakan kadang berbeda sekian derajat. Namun persoalan besar dunia rancang grafis untuk sampul kaset bukan cuma warna. Persaingan keras, kata Dik, kadang melahirkan kompetisi kurang elok dengan cara banting harga. "Mereka berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkumpul dalam satu wadah," kata peraih penghargaan Perancang Grafis Terbaik 1999 dari News Music ini. Anugerah bagi perancang tak segemerlap penghargaan buat penyanyi, produser, dan penata lagu.

Dunia rancang sampul bukan anak tiri dalam industri rekaman. Cuma, penggarapannya masih dilakukan setengah-setengah. Padahal fungsinya cukup penting. Bayangkan jika kaset dijual tanpa sampul. Lucu, bukan?

Arif Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus