Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Penyalin Cahaya, Film Panjang Wregas Bhanuteja Angkat Isu Kekerasan Seksual

Penyalin Cahaya merupakan film panjang pertama sutradara Wregas Bhanuteja, dibintangi Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan.

14 Agustus 2021 | 20.35 WIB

Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan menjadi pemeran utama di film Penyalin Cahaya. Foto: Rekata Studio/Kaninga Pictures.
Perbesar
Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan menjadi pemeran utama di film Penyalin Cahaya. Foto: Rekata Studio/Kaninga Pictures.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Film Penyalin Cahaya merupakan karya terbaru dari sutradara Wregas Bhanuteja, pemenang film pendek terbaik di Semaine de la Critique-Cannes Film Festival 2016 dan dua kali Piala Citra FFI 2016 dan 2019 untuk film pendek terbaik. Penyalin Cahaya merupakan film panjang pertama Wregas.

Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan didampuk untuk memerankan karakter utama film Penyalin Cahaya. Shenina berperan sebagai Sur, seorang mahasiswi peraih beasiswa. Sementara Chicco memerankan karakter Amin, pekerja di kios fotokopi kampus yang juga teman masa kecil Sur. Wregas mengaku pertama kali dikenalkan kepada Shenina Cinnamon oleh Hannah Al Rashid yang pernah bekerja dengannya dalam film Ratu Ilmu Hitam.

"Shenina memiliki visi yang sama dengan cerita ini, yakni soal keberpihakannya selalu pada penyintas kekerasan seksual dan melawan ketidakadilan yang terjadi dalam topik ini," kata Wregas Bhanuteja dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Adapun alasan pemilihan Chicco sebagai Amin, Wregas tertarik untuk mengenalnya lebih lanjut adalah karena Chicco masih aktif mengikuti teater dan tergabung dalam kelompok teater Tetas. Wregas sendiri pertama kali melihat akting Chicco Kurniawan dalam film Posesif karya Edwin.

"Sejak kecil, ia sudah hidup dalam kondisi untuk selalu bekerja. Demikianlah karakter Amin si tukang fotokopi yang mengisi hidupnya dengan selalu bekerja, dan meletakkan kesenangan masa muda sebagai nomor kesekian," ungkap Wregas.

Film Penyalin Cahaya berkisah tentang Sur yang harus kehilangan beasiswanya, karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai swafotonya dalam keadaan mabuk beredar. Sur tidak mengingat apa pun yang terjadi pada dirinya saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya. Dalam pesta tersebut, Sur tidak sadarkan diri. Ia lantas meminta bantuan Amin, teman masa kecilnya yang juga tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya di malam pesta.

"Film Penyalin Cahaya ini menyajikan cerita yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya merasa film ini akan bisa menjadi salah satu cara untuk bersuara tentang topik kekerasan seksual," kata Shenina.

"Film Penyalin Cahaya ini penting buat saya karena ceritanya menyuarakan banyak hal dan keresahan saya, khususnya topik tentang kekerasan seksual ini. Cerita Penyalin Cahaya juga membuat saya berkaca dan bertanya pada diri sendiri tentang apakah saya terlalu ignorant selama ini," kata Chicco.

Film Penyalin Cahaya diproduksi Rekata Studio yang berkolaborasi dengan Kaninga Pictures. Dalam membuat film Penyalin Cahaya ini, Rekata Studio yang diproduseri oleh Adi Ekatama dan Ajish Dibyo berkolaborasi dengan produser Willawati bersama Kaninga Pictures. Kaninga Pictures sendiri adalah sebuah rumah produksi yang pernah memproduksi film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus