Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khalil Satta Èlman
Melancholia
-Vincent Willem Van Gogh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
/muasal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
aku tak pernah mengira, ketika kesunyian
tertusuk runcing menara katedral
yang loncengnya berdentang di jantungku,
tuhan berbicara lewat mulut ayah
kemudian nasib berwarna sepia
begitu pekat tergores di sehampar kanvas
bangku-bangku yang gigil karena ditinggalkan,
menulis ulang sejarah kesedihan
masa kanak adalah sembilu
yang kelewat sulit aku pegang gagangnya
/mencintai maut
jika sekerat kuping mampu
membuatku bangkit dari belenggu
atau sebuah peluru dari bedil perdamaian
bisa menembus batas kesepian
akan kunamakan apa kematian kecil ini?
/the starry night
segalanya datang dari arah yang berkabut.
aku punya cukup banyak bangkai ingatan
untuk kujadikan sebagai arsir lukisan
angin migrain
malam pualam
bulan yang perlahan bengkak
kota yang lupa kuberi nama
beku seketika
kuasku patah
hanya sebentuk ingatan. menguning
biru kesepianku. bergeming
/cinta kuat seperti maut
kau makhluk tangguh
sulit kukalahkan
duka begitu menggairahkan
sedang penolakan dari seorang wanita
seperti sentakan bunyi harmonika
adakah kalimat
yang lebih belati
adakah kesumat
yang dapat menanti
akan kujemput ia
sehabis kutulis fragmen kesedihan ini.
Kutub/Yogyakarta, 2024
Requiem
-Anna Akhmatova
sejarah adalah cermin terbelah
dan aku menangis di hadapannya
juga kutanggung
dendam yang menolak padam
angin berdesakan
namamu tak muskil kunyanyikan
“anna, yang mendarat di pelipisku
merupakan bedil penebusan
dan kau tahu
maut hanya dingin yang
membekas pada tiang listrik
malam larut.”
kini sunyi sudah sendiri
sajak-sajak mungil menggigil
di hadapan mimpi
mungkin aku hanyalah sebatas
utusan masa depan
dengan rantai anjing di kedua tangan
dan berkata:
selamat datang bulan keparat
selamat tinggal cinta berkarat
Yogyakarta, 2024
Khalil Satta Èlman adalah mahasiswa filsafat UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Ia menulis puisi dan prosa sambil menjadi koordinator Lembaga Kajian Kutub Yogyakarta (LKKY). Dia kini sedang merampungkan buku puisi keduanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo