Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Rayakan Hari Perempuan Internasional, IFI Bandung Putar Film Terbaik Berbahasa Sunda

IFI Bandung mengungkapkan alasannya memutar film terbaik berbahasa Sunda, Before, Now & Then (Nana) diputar di Hari Perempuan Internasional.

9 Maret 2023 | 11.46 WIB

Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.
Perbesar
Poster film Before, Now & Then. Foto: Instagram Kamila Andini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Institut Français Indonesia (IFI) Bandung merayakan Hari Perempuan Internasional, Rabu, 8 Maret 2023, dengan pemutaran film berjudul Before, Now & Then (Nana) secara gratis. Film berbahasa Sunda itu sebelumnya meraih penghargaan Film Cerita Panjang Terbaik di ajang Festival Film Indonesia 2022.  

Alasan Institut Français Indonesia  Putar Film Nana di Hari Perempuan Internasional

“Kenapa pilih pemutaran film itu karena ada beberapa alasan dan kebetulan,” kata Ricky Arnold, Penanggung Jawab Bidang Budaya dan Komunikasi IFI Bandung, Rabu 8 Maret 2023. Film yang punya judul alias yaitu Nana, dari nama tokoh utama dalam ceritanya, digarap oleh sutradara perempuan Kamila Andini. “Film itu bicara tentang perjuangan perempuan,” ujar Ricky.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sinema tersebut hasil adaptasi buku novel berjudul Jais Darga Namaku karya Ahda Imran. Buku itu menurut Ricky, diluncurkan di IFI Bandung pada 2018. Pihaknya juga ikut mendukung keberangkatan penulis ceritanya ke Paris untuk membuat buku tersebut.

Prestasi Film Before, Now & Then (Nana)

Film Nana yang versi Prancisnya berjudul Une Femme Indonésienne itu juga meraih penghargaan  dari Festival Film Internasional Berlin untuk seorang pemerannya, Laura Basuki sebagai aktris pendukung terbaik. Happy Salma, yang menjadi pemeran utama film ini, meraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ikut membintangi film itu adalah Ibnu Jamil, Arswendy Bening Swara, Rieke Diah Pitaloka, Arawinda Kirana, Tisna Sanjaya, serta Chempa Putri. Film Nana mengisahkan tentang Raden Nana Sunani yang hidup di daerah Jawa Barat di era 1960-an. Lolos dari gerombolan bersenjata, ia harus kehilangan ayah dan suaminya.

Nana kemudian melanjutkan hidup dan menikah dengan seorang menak atau ningrat Sunda yang berpoligami. Alih-alih hidup berkonflik panjang dengan istri muda suaminya, Nana malah bersahabat. Kisah perempuan Sunda itu telah diputar lebih dari 20 negara dan 50 festival.

Pemutaran film secara gratis berlangsung di Auditorium IFI Bandung pada pukul 19.00. Pengunjung tampak memenuhi kursi penonton berkapasitas 200 orang itu. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini. 

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus