Rehal-eka budiman

NAMAKU WAGE Oleh: Umar Nur Zain Penerbit: Sinar Harapan, Jakarta, 1983, 176 halaman. SIAPA ingin mengenai Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya? Rasanya memang belum ada biografi atau memoar tentang kehidupan seniman pejuang ini. Dan itulah peluang emas yang dimanfaatkan Umar Nur Zain ini pengarang Ny. Cemplon, sebuah rubrik humor di koran Sinar Harapan. Tapi apa hendak dikata, ia sendiri mengaku tidak menulis biografi maksudnya ingin melahirkan sebuah novel sejarah. Isinya semacam renungan tentang kehidupan Wage Rudolf Supratman dan keadaan zaman waktu itu -- dengan bekal imajinasi dan sedikit buku bacaan. Sayang, tentu saja, yang dihasilkannya harus dianggap terlalu kering untuk sebuah novel. Ceritanya sama sekali tidak mengalir, karena terlalu banyak data sampingan dan pendapat pribadi tentang penjajahan, rasialisme serta ketimpangan hukum zaman itu. Akibatnya sosok Wage tidak tampil dengan utuh. Maklum, buku ini "dijalin dengan imajinasi berdasarkan semangat, perilaku dan sifat tokohnya" (halaman 5). Dan bukan berdasarkan karya-karya nyata Wage, peninggalannya maupun perbuatan kongkrit yang menyangkut dirinya. Eka Budianta.