ISKAQ TJOKROHADISURJO
Oleh: Drs. R. Nalenan.
Penerbit: PT Gknung Agung, Jakarta, 1982, 207 halaman.
DALAM prawacana buku ini, belum-belum sang penulis sudah
mengajukan kilah: sulit untuk menulis biografi Iskaq
Tjokrohadisurjo. Dikemukakannya berbagai alasan, dari yang
sangat bersahaja (misalnya: masa lalu tidak berulang lagi, tentu
saja), sampai terbatasnya kemampuan, waktu, data, dan fakta.
Hingga, sebelum mulai membaca buku ini, orang boleh siap kecewa.
Dan memang itulah yang kemudian terjadi. Cuma di bagian awal,
tatkala menceritakan masa kecil Iskaq, buku ini agak menarik.
Iskaq muncul di situ. Tapi setelah itu riwayat Iskaq praktis
hanyut dalam cerita mengenai sejarah pergerakan nasional --
terutama tentang Partai Nasional Indonesia (PNI), tempat
perjuangan Iskaq berpuluh tahun. Yang lebih disayangkan: cara
penulisan buku ini kering dan datar hingga kurang enak dibaca.
Mungkin penulisnya bermaksud baik. Ia mencoba memberikan latar
belakang "lahan" perjuangan Iskaq. Namun latar belakang ini
terasa berlebihan, tidak sistematis, sangat berpihak, dan
malahan sering melantur hingga mengacaukan alur cerita. Sampai
tamat membaca buku ini, pembaca mungkin akan masih bertanya:
orang macam apa sebenarnya Iskaq itu?
Ketidakmampuan penulis mengungkapkan pribadi Iskaq, mungkin
sekali karena kurang dalamnya riset. Dan memang tampak bahwa ia
kurang sekali mewawancarai mereka yang mengenal Iskaq. Studi
kepustakaannya juga sangat miskin. Sebagai salah satu pendiri
PNI dan tokoh nasionalis, riwayat hidup Iskaq sebenarnya menarik
untuk disimak. Ia patut memperoleh biografi yang lebih baik.
Susanto Pudjomartono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini