Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Review Birds of Prey: Aksi Harley Quinn Pasca Putus dari Joker

Isu emansipasi dipakai untuk latar menyatukan subjek orang-orang terbuang selain Harley Quinn dalam film Birds of Prey ini.

15 Februari 2020 | 13.40 WIB

Film Birds of Prey. (Instagram - @birdsofprey)
Perbesar
Film Birds of Prey. (Instagram - @birdsofprey)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penikmat film di Tanah Air kembali dihibur oleh aksi dari salah satu tokoh DC Comics, Harley Quinn. Film berjudul Birds of Prey hadir di layar sinema Indonesia pada 5 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam film ini jelas ingin menonjolkan kisah kehidupan Harley Quinn pasca putus dari kekasihnya, Joker. Harley Quinn, yang diperankan oleh Margot Robbie,  berusaha menunjukan bahwa dia mampu hidup tanpa perlindungan Joker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kabar putusnya Harley dan Mr. J kemudian menyulut orang-orang yang dendam kepadanya datang memburu. Dan tampaknya yang paling berambisi untuk menghabisinya adalah Roman Sionis (Ewan McGregor),  kriminal kejam di Kota Gotham. Ia lebih dikenal dengan nama Black Mask, yang selalu dikawal ketat tangan kanannya, Victor Zsasz (Chris Messina).

Layaknya badut, cara bercerita dalam film ini dipenuhi kejutan dan kegilaan. Alur maju mudur, terkadang untuk mengetahui deatil kisah dari scene yang sedang terjadi, penonton akan ditarik mundur ke alur sebelumnya. Dalam aksi-aksi gilanya selalu disisipi dengan bumbu-bumbu dialog humor.

Isu emansipasi dipakai untuk latar menyatukan subjek orang-orang terbuang selain Harley Quinn. Ini diperkuat dengan munculnya Huntress (Mary Elizabeth Winstead), Black Canary (Jurnee Smollett-Bell) dan Renee Montoya (Rosie Perez), tiga tokoh wanita yang berubah kuat, sebab terbentuk oleh kekelaman mereka masing-masing.

Huntress merupakan anak perempuan dari mafia ternama di Gotham, Franco Bertinelli yang jago berkelahi dan selalu menggunakan crossbow. Black Canary awalnya hanya seorang burung peliharaan di klub milik Black Mask karena memiliki suara yang fantastis. Setelah melihat kemampuan bela dirinya ia diangkat menjadi supir pribadi. Adapun Renee Montoya adalah seorang detektif dari kepolisian kota Gotham yang selalu menelusuri kasus-kasus Black Mask. 

Karakter yang tak kalah penting lagi ialah Cassandra 'Cass' Cain (Ella Jay Basco), yang memiliki skill tak diragukan lagi dalam urusan mencopet. Nasib buruk menimpanya ketika ia tak sengaja mencuru berlian milik black mask hingga ia menjadi buronan para penjahat di Gotham.

Pada akhirnya keempat jagoan perempuan karena didesak oleh keadaan, mereka bekerja sama untuk melawan Black Mask dan merebut kembali si perempuan pencopet, Cass. Aksi mereka dalam menghadapi anak buah dari Black Mask pun cukup epic namun di beberapa adegan masih terlihat klise. Mungkin jika ditambah lagi kejutan dalam adegan aksi akan jauh lebih menarik.

Walaupun aksi dalam film ini tak sehebat di film Harley Quinn sebelumnya yakni Suicide Squad yang penuh gemerlap para bintang, film ini cukup menjadi penghibur bagi penggemar DC Comics.

M RYAN H

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus