Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Trailer Film Sri Asih Dirilis, Siapa Sebenarnya Tokoh Rekaan RA Kosasih Ini?

Trailer film Sri Asih akhirnya dirilis secara resmi rumah produksi Bumilangit pada 6 Juli 2022. Bagaimana sosok Sri Asih dalam komik karya RA Kosasih?

9 Juli 2022 | 10.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bumilangit Cinematic Universe merilis trailer film Sri Asih. Foto: Instagram Bumilangit Official.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Trailer film Sri Asih akhirnya dirilis secara resmi oleh rumah produksi Bumilangit pada Rabu, 6 Juli 2022. Film yang dibintangi Pevita Pearce ini diadaptasi dari komik legendaris buatan Raden Ahmad atau RA Kosasih yang terbit pada 1954 silam. Bercerita tentang seorang pahlawan super wanita asal Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu, siapa sebenarnya tokoh komik Sri Asih ciptaan RA Kosasih ini? Mengutip dari laman bumilangit.com, Sri Asih digambarkan sebagai sosok “orang-orang yang terpilih” sebagai titisan Dewi Asih. Disebut orang-orang terpilih lantaran dalam komiknya terdapat lebih dari satu yang menjadi Sri Asih. Tetapi mereka berada di lain zaman untuk mengemban tugas menegakkan keadilan. Ada dua zaman, yaitu Jagat Pusaka dan Jagat Revolusi.

Tokoh Sri Asih Ciptaan RA Kosasih

Terdapat tiga perempuan yang menjadi Sri Asih, yaitu Nani Wijaya, Rengganis, dan Alana. Mereka berubah menjadi pahlawan super cukup dengan menyebut nama Dewi Asih. Sri Asih sendiri diceritakan memiliki berbagai macam kekuatan. Era Jagat Pusaka, Sri Asih dalam diri Nani Wijaya mampu membuatnya terhubung dengan para leluhurnya. Bahkan, Sri Asih juga dapat memanifestasikan kekuatan jiwa-jiwa mereka ke dalam tubuh Nani Wijaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nani Wijaya digambarkan sebagai seorang gadis dari keluarga terpandang. Pekerjaannya sebagai investigator independen membawanya berkeliling dunia untuk menghentikan aksi para kriminal dan jaringan mafia global. Sebagai Dewi Keadilan titisan adisatria Dewi Asih, untuk melawan kejahatan, Nani Wijaya memiliki kekuatan setara dengan tenaga 250 pria dewasa. Dia juga ahli bela diri bersenjatakan Selendang Dewi serta memiliki kemampuan terbang.

Sri Asih versi Nani Wijaya juga menguasai ilmu pamungkas. Dia bertiwikrama menjadi raksasa serta dapat menggandakan diri. Mengutip Majalah Tempo edisi 30 Juli 2012, saat berubah menjadi raksasa, dalam seri “Sri Asih VS Bajak Laut”, Nani Wijaya mampu berdiri di Laut Selatan. Air samudera itu bahkan tidak menenggelamkan lututnya. Selain itu, dalam seri “Sri Asih VS Gerombolan”, Nani Wijaya dikisahkan dapat mengubah diri menjadi seribu.

Setelah era Nani Wijaya di Jagat Pusaka, kemudian kisah Sri Asih disegarkan dengan pemeran baru. Diceritakan, Dewi Asih menyaksikan peradaban manusia dari masa ke masa, runtuh satu demi satu berganti peradaban lainnya. Untuk menjaga kedamaian bumi, dalam era Jagat Revolusi, Dewi Asih “memilih” Rengganis atau Ganis dan Alana sebagai titisannya.

Ganis adalah seorang aktivis sosial dan lingkungan hidup. Idealisme dan kegigihannya menjadikannya pantas sebagai penerus Sri Asih setelah Nani Wijaya. Saat menjadi Sri Asih, Ganis terpaksa menghadapi ayahnya yang terlibat operasi sindikat rahasia. Untuk menegakkan keadilan, Ganis memiliki kekuatan di atas manusia normal. Ganis disebut juga sebagai Sri Asih Jr, serialnya dibuat oleh Komikus Alfi Zachkyelle, Devita Krisanti dan Archie the RedCat mengadaptasi dari komik karya RA Kosasih.

Sedangkan Alana digambarkan sebagai sosok gadis berkemampuan melihat makhluk halus sejak kecil. Tetapi kemampuannya itu membuatnya menjadi selalu merasa takut. Untuk menyembunyikan hal itu, Alana berusaha terlihat sebagai gadis keren yang penuh percaya diri. Petualangan Alana bersama Dewi Asih dimulai ketika teman-temannya dirasuki roh jahat. Untuk menyelamatkan teman-temannya, Alana ditawari oleh Dewi Asih kekuatan untuk mengusir energi jahat di dunia.

RA Kosasih menciptakan karakter ini sebagai role model perempuan Indonesia yang mandiri, kuat dan berkarakter. Sri Asih merupakan sebuah simbol bagaimana perempuan berusaha setara, tetapi tidak menyerupai laki-laki. Lewat komik Sri Asih ini, RA Kosasih menyuarakan suatu entitas heteroseksual yang independen dari kontrol patriarki.

Kolektor komik Indonesia Andi Wijaya mengatakan, Sri Asih merupakan karya dari RA Kosasih, yang kemunculannya membangkitkan industri komik di Indonesia. Pada 1950-an memang banyak komik di media cetak, namun komik dalam bentuk buku jumlahnya masih sedikit. Sejak terbitnya “Sri Asih di Madjalah Komik, sejarah komik berkembang. Banyak komik dalam bentuk buku dan didistribusikan secara nasional,” ujar Andi kepada Tempo di CoHive Filateli, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April 2019 silam.

Mengutip dari laman filmindonesia.or.id, adaptasi komik Sri Asih ke dalam film oleh Bumilangit bukanlah kali pertama. Pada 1954, komik Sri Asih pernah diangkat menjadi film layar lebar. Itu adalah film pertama di Indonesia yang bertemakan pahlawan super. Sekaligus merupakan salah satu adaptasi layar lebar pertama untuk karakter adisatria perempuan. Film tersebut disutradarai oleh Turino Djunaedy, sementara sosok Sri Asih diperankan oleh Mimi Mariani.

Komik Sri Asih juga telah dipublikasikan ke platform komik digital Webtoon pada 4 April 2020. Aplikasi besutan Line itu mengangkat cerita yang berbeda dari komik Sri Asih versi orisinal. Bahkan kostumnya pun digambar menyesuaikan dengan keadaan zaman sekarang, seperti dikutip dari antaranews.com.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus