Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Yang dijual dari vietnam

Film-film lain yang membicarakan tentang perang vietnam a.l: coming home, the deer hunter, rolling thunder. coming home, yang tak menonjolkan prasangka dan kekerasan nampak menarik.

11 Oktober 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RAKYAT AS agaknya akan memperoleh pelajaran menarik dari sejarah perang Vietnam (1961 - Mei 1975). Dengan cara pendekatan berbeda, sudah banyak sutradara film mengungkapkan kembali keterlibatan AS di sana. Mereka tidak semata mengejar keuntungan, tapi juga ingin menggambarkan kepada rakyat AS: betapa perang yang mahal itu telah menghancurkan puluhan ribu kehidupan keluarga, dan persahabatan. Ekses terpecahnya suatu keluarga, misalnya, dikemukakan secara memikat oleh sutradara Hal Ashby dalam film Coming Home. Seorang kapten marinir (Bruce Dern) karena harus terjun ke Vietnam terpaksa meninggalkan kehidupan rumah tangganya. Sally Hyde (Jane Fonda), istri sang kapten dalam kesepiannya kemudian bermain cinta dengan Luke Martin (Jon Voight), veteran perang Vietnam yang lumpuh. Lewat serangkaian adegan Sally dan Luke, film ini jelas mengundang rasa simpati pada penderitaan veteran perang Vietnam. Untuk mereka yang menentang perang dan menderita karenanya, Coming Home -- yang jauh dari prasangka dan penonjolan kekerasan suatu pihak -- tampak menarik. Ia berbeda dengan The Deer Hunter, yang tidak begitu akurat memaparkan sejarah perang dan kemerosotan moral di kalangan tentara AS. Para veteran perang Vietnam dengan jelas memprotes The Deer Hunter (karya surradara Michael Cimino), yang hampir menjadi suatu propaganda politik. Mereka mengecam penonjolan kekerasan Vietcong yang memaksa tawanannya memainkan Russiroulette, Jane Fonda, aktivis anti-perang Vietnam, tanpa melihat film itu mengecamnya sebagai "sangat rasionalis dan dibuat dengan versi Pentagon (Departemen Pertahanan AS)." Pemaparan Cimino tentang kekejaman, kemerosotan moral, dan kesendirian tentara AS di medan perang Vietnam, berpengaruh di kalangan rakyat AS. Namun mereka tidak bisa menolak kehendak pembuat kebijaksanaan di Washington supaya pergi ke Vietnam seperti halnya Luke dalam Coming Home. "Hanya kebrutalan yang ada di sana," katanya. "Tapi aku tidak punya pilihan lain." Secara lebih terperinci sutradara Francis Ford Coppola menguraikan pengalaman AS di medan perang Vietnam dalam film Apocalypse Now. Penenang Palem Emas Festival Film Cannes 1980 ini, lewat rangkaian gambar spektakuler, berhasil menyajikan perang Vietnam sebagai sesuatu yang memualkan. Dalam perang itu, setelah menderita tekanan psikologis, dan kemerosotan moral, banyak manusia kehilangan pribadinya, demikian ceritanya. Akibat perang itu sendiri juga terasa di dalam negeri AS sendiri. Para veteran perang yang tidak memperoleh kesempatan kerja sering kecewa menghadapi lingkungan. Mereka, demikian pemaparan film Rolling Thunder, sering terjebak dalam tindak pidana kriminal, dan keonaran masyarakat. Malah ada juga sekelompok GI (prajurit) dari Vietnam, karena tidak mendapat penghormatan layak di AS, melakukan kerusuhan -- seperti digambarkan film Welcome Home Soldier Boys. Masih banyak sesungguhnya pengalaman AS di Vietnam yang belum diungkapkan dalam film. Betapa pun berbeda cara orang mengangkat kisah itu, akibatnya tampak terasa pada arah kebijaksanaan politik luar negeri AS. Negara itu agaknya kapok, tidak akan mengulangi sejarah Vietnam di tempat lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus