Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Anak Belajar Online, Ini Efek Buruk Laptop dan Ponsel pada Mata

Saat kelas online, anak dipaksa berlama-lama menatap layar ponsel atau komputer hingga menyebabkan mata tegang dan kelelahan.

1 Juli 2020 | 20.30 WIB

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, anak sekolah belajar jarak jauh dengan penerapan kelas online. Cara belajar ini juga akan berlangsung pada tahun ajaran baru 2020/2021 pada pertengahan Juli ini. Ternyata, penerapan kelas online berpengaruh buruk bagi kesehatan mata anak.

Hal itu mungkin terjadi karena mereka dipaksa untuk berlama-lama menatap layar ponsel atau komputer hingga menyebabkan mata tegang dan kelelahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melansir Times of India, Rabu, 1 Juli 2020, para ahli kesehatan mengatakan kelas online menjadi beban tambahan pada mata anak-anak yang sudah tegang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Meskipun kelas virtual adalah langkah yang sangat dibutuhkan, masalah mata juga melonjak di tengah pandemi, dengan mata merah dan sakit kepala menjadi yang paling umum. Dan jika tidak segera diatasi, ini dapat menyebabkan masalah serius dalam jangka panjang, ” ujar dokter mata dan ahli bedah mata, Bhujang Shetty.

Baca: Tips Jaga Mood Anak selama Belajar di Rumah, Ada Saatnya Bermain

Dokter mata Mridula menjelaskan mata manusia tidak diperuntukkan menatap layar dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian, berjam-jam di depan komputer atau ponsel dapat menyebabkan kerusakan pada mata. Bagi anak-anak yang sudah memakai kacamata, bahkan bisa menambah intensitas kadar lensa mata mereka.

“Bahkan sebelum lockdown, kami telah menasehati orang tua untuk membatasi waktu layar anak-anak mereka. Mengingat organ anak-anak masih dalam tahap perkembangan, terutama mata dan retina mereka, penting untuk membatasi waktu menatap layar untuk menghindari kerusakan, terutama selama masa-masa ini,” kata Dokter Anak Mayuri Yeole.

Sementara itu, Bhujang menyebut kegiatan di luar ruangan baik untuk kesehatan fisik dan juga mata anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka menghabiskan cukup waktu di bawah sinar matahari.

Setelah sekolah dibuka kembali, pihak berwenang juga harus mempertimbangkan ini sebagai prioritas untuk memastikan bahwa siswa keluar dan bermain. Ini meningkatkan kesehatan mata dan memberikan hidrasi yang sangat dibutuhkan untuk mata. Bahkan beberapa jam di bawah sinar matahari dapat membantu mengatasi rabun jauh (miopia). Dia juga menyarankan agar mata selalu berkedip 15 kali setiap menit.

Di sisi lain, Bhujang meminta agar pihak sekolah memperpendek slot waktu belajar online. Kemudian para orang tua harus memastikan laptop diletakkan dengan posisi yang pas setidaknya agak ke bawah dari pandangan mata. Postur ini membantu mengurangi penguapan air mata, yang jika tidak mengarah pada kekeringan, gatal dan iritasi.

Lalu, disarankan agar duduk sekitar dua kaki dari layar komputer untuk mengurangi kelelahan mata, kurangi silau layar dengan menyesuaikan kecerahan dan filter, pastikan ruangan berventilasi baik. Ikuti aturan 20-20-20 untuk mencegah ketegangan mata - yaitu, setiap 20 menit, lihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.

Sebaiknya, kurangi penggunaan laptop atau handphone di luar kelas online. Jangan lupa agar meminta anak-anak untuk bermain di luar setidaknya selama satu jam setiap hari, daripada bersantai di rumah dengan bermain game atau menonton televisi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus