Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Banyak Anak Jalanan dan Manusia Gerobak, Wali Kota Tangsel: Penghasilan Lebih Besar daripada di Tangerang

Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kajian atas fenomena anak jalanan (anjal) dan manusia gerobak tersebut.

17 April 2023 | 13.45 WIB

Manusia gerobak musiman menunggu sedekah dari pengendara yang lewat di sepanjang trotoar Jalan Utama Cibubur-Transyogi, Jakarta, Senin 10 Mei 2021. Menjelang perayahan Idul Fitri 1442 H pengemis, manusia badut dan manusia gerobak mulai menjamur. Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat. Dalam sehari para PMKS dapat menghasilkan uang sebesar Rp 80 sampai Rp 120 ribu. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Manusia gerobak musiman menunggu sedekah dari pengendara yang lewat di sepanjang trotoar Jalan Utama Cibubur-Transyogi, Jakarta, Senin 10 Mei 2021. Menjelang perayahan Idul Fitri 1442 H pengemis, manusia badut dan manusia gerobak mulai menjamur. Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat. Dalam sehari para PMKS dapat menghasilkan uang sebesar Rp 80 sampai Rp 120 ribu. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkap anak jalanan, pengamen sampai manusia gerobak umumnya berasal dari luar wilayah Tangsel. Pemkot Tangsel akan melakukan penertiban hingga mengirim mereka ke rumah singgah jika terjaring.

Tindakan tegas ini diambil Benyamin karena banyak manusia silver, pengamen dan manusia gerobak yang muncul di wilayahnya menjelang hari raya Idul Fitri. Selama Ramadan, banyak ditemukan manusia gerobak dan pengamen di kawasan Alam Sutera, Graha Raya, Bintaro dan Pondok Aren. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ya maaf, maaf tapi mereka bukan dari Tangsel, dari luar Tangsel kebanyakan," kata Benyamin Davnie  pada TEMPO, Senin 17 April 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Benyamin, Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kajian atas fenomena anak jalanan (anjal) tersebut. 

"Saya bisa pastikan itu. Waktu kita tanya ke mereka ya, memang penghasilan di Tangsel daripada di Kota Tangerang lebih gede," ujarnya. 

Benyamin mengatakan, anak jalanan dan pengamen memilih Tangsel karena memperoleh penghasilan lebih besar, meski kerap dijaring petugas Satpol PP dan Dinas Sosial.

"Bisa dapat sehari Rp 20.000 sampai Rp 30.000," ujarnya. "Kalau di Kota Tangerang jatah premannya gedean katanya."

Jika ada anak jalanan, pengamen atau manusia gerobak kedapatan terjaring di Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menawarkan dua opsi. Tawaran tersebut dari pendataan di Dinas Sosial hingga pemberian bantuan latihan kerja. "Kalau memang mau seperti itu bisa kita kirim ke rumah singgah di Pasar Rebo. Atau memang kalau mau mengubah hidup bisa kita berikan BLK dan diperdayakan," ujarnya.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Penelitian UI Sebut 25 Persen Pendapatan Anak Jalanan Jakarta Buat Beli Rokok, Ironi

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus