Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI meninggalkan lokasi demo Omnibus Law UU Cipta Kerja di area Patung Arjuna Wijaya, sebelum kerusuhan terjadi. Para mahasiswa meninggalkan lokasi demo pada Selasa, 20 Oktober 2020 sekitar pukul 16.30.
Para mahasiswa BEM SI membubarkan diri dan berjanji akan menggelar aksi lanjutan. "Tanggal 28 kita janji kita akan kembali lagi turun ke jalan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo," ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian Putra Muhammad Puhi dari atas mobil komando.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain BEM SI, massa dari Gerakan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) juga telah meninggalkan lokasi. Namun, area Patung Arjuna Wijaya masih tetap dipadati massa. Segelintir di antaranya merupakan massa Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam atau PB HMI yang berkisar puluhan orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Massa lain yang masih melakukan unjuk rasa adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indrasprasta PGRI. Sedangkan sisanya massa tidak memiliki atau membawa identitas organisasi seperti bendera.
Baca juga: Demonstrasi di Patung Arjuna Wijaya Mulai Rusuh, Massa Lempar Petasan
Kerusuhan mulai berlangsung dalam demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di area Patung Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, pukul 17.07. Massa yang bukan lagi kalangan mahasiswa itu melempari polisi dengan petasan.