Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Bertemu Kepala Kesbangpol, Jawara Bela Umat Legowo Marullah Matali Jadi Deputi Gubernur DKI

Organisasi Pengacara dan Jawara Bela Umat meminta pengganti Marullah Matali di kursi Sekda nantinya juga seorang putra Betawi.

10 Desember 2022 | 06.20 WIB

Ketua Umum Pejabat Eka Jaya melakukan orasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Desember 2022. TEMPO/Anisa Hafifah
Perbesar
Ketua Umum Pejabat Eka Jaya melakukan orasi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Desember 2022. TEMPO/Anisa Hafifah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ormas Pengacara dan Jawara Bela Umat (Pejabat) Eka Jaya mengungkapkan aksi unjuk rasa yang dilakukan hari ini telah mendapatkan respons dari Kepala Badan Kesbangpol DKI Jakarta Taufan Bakri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pada pertemuan tersebut, Eka menyampaikan aspirasinya mengenai pencopotan beberapa direksi, baik MRT, Jakpro, pencopotan Sekda DKI Marullah Matali, serta masukan mengenai festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski begitu, Eka mengungkapkan pihak Kesbangpol hanya bisa menjelaskan persoalan pencopota Marullah Matali dari Sekda DKI menjadi Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.

"Artinya di mana nanti Marullah Matali ini akan difungsikan lebih luas seperti persiapan tuan rumah ASEAN 2023," kata Eka di depan Balai Kota, Jumat, 9 Desember 2022.

Setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Taufan, Eka mengatakan telah menerimanya dengan legowo. Selain itu, dia juga merasa bangga karena putra Betawi mendapat posisi wakil, yang tidak ada di penjabat gubernur.

"Ya kita terima, ternyata H. Marullah mendapatkan suatu amanah yang lebih besar dan mungkin butuh dukungan kita sebagai seorang tokoh dalam melaksanakan tugasnya dengan baik," tuturnya.

Meski begitu, dia memohon dengan serius agar Sekda definitif pengganti Marullah Matali nantinya merupakan seseorang yang berasal dari Betawi. Hal itu dikarenakan akan menjadi suatu kebanggaan untuk orang Jakarta sendiri.

"Saya berharap dari putra Betawi. Harga mati!" tegas Eka.

Di kesempatan yang sama, Eka juga menentang mengenai gelaran festival musik DWP yang digelar di JIExpo Kemayoran mulai 9-11 Desember 2022. Dia menganggap acara tersebut tidak pantas di saat Indonesia sedang dilanda banyak musibah.

"Dan tolong masalah DWP itu dipertimbangkan, karena itu pesta maksiat, di mana Indonesia sedang dalam petaka, musibah, yang di situ mengundang murka Allah," tutupnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus