Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Hadang Massa Aksi 1812, Polisi: Kami Minta Bubar, Jakarta Masih PSBB

Sebuah kendaraan lapis baja water canon milik polisi dan kendaraan pengeras suara menghadang massa aksi 1812 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya.

18 Desember 2020 | 14.37 WIB

Massa Aksi 1812 saat akan berorasi di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 18 Desember 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Massa Aksi 1812 saat akan berorasi di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 18 Desember 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kendaraan lapis baja water canon milik polisi dan kendaraan pengeras suara menghadang massa aksi 1812 yang mulai berdatangan ke Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang sekitar pukul 13.30 WIB. Massa FPI yang datang dari arah Bundaran HI dihadang tepat di samping Bank Indonesia atau dekat Bundaran Air Mancur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kami minta untuk bubar, jangan ada kerumunan. Saat Ini Jakarta masih PSBB," ujar petugas dari mobil pengeras suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aparat yang berjumlah puluhan orang kemudian mulai mendorong mundur massa menjauhi Patung Kuda Arjuna Wijaya. Polisi dengan kendaraan bermotor dan polisi lalu lintas juga mendesak massa mundur kembali ke arah Kebon Sirih.

Selain itu, polisi dari kesatuan Brimob dengan pakaian antihuru-hara juga terlihat langsung maju ke dekat Bundaran Air Mancur. Menggunakan tameng, para polisi itu membuat barikade.

Massa yang terdesak mundur kemudian kembali ke Jalan Kebon Sirih samping Bank Indonesia menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Polda Metro menerjunkan 12.500 personel untuk menjaga jalannya demonstrasi yang menuntut agar Rizieq Shihab dibebaskan dan pengusutan penembakan enam laskar FPI. Yusri mengatakan sebanyak 5.000 di antaranya akan berjaga di titik massa berkumpul, yakni di Patung Kuda Arjuna Wijaya.

"Lalu 7.500 personel standby cadangan yang bersiaga di Monas, DPR, Polda, serta TNI cadangan di batalion masing-masing," ujar Yusri.

Akan tetapi, meskipun menerjunkan pengamanan dengan ribuan personel, Yusri menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak menerbitkan izin aksi 1812. "Pemberitahuan dari ANAK NKRI, iya ada, tapi kami tetap tidak memberikan izin," kata Yusri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus