Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kendaraan lapis baja water canon milik polisi dan kendaraan pengeras suara menghadang massa aksi 1812 yang mulai berdatangan ke Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang sekitar pukul 13.30 WIB. Massa FPI yang datang dari arah Bundaran HI dihadang tepat di samping Bank Indonesia atau dekat Bundaran Air Mancur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami minta untuk bubar, jangan ada kerumunan. Saat Ini Jakarta masih PSBB," ujar petugas dari mobil pengeras suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aparat yang berjumlah puluhan orang kemudian mulai mendorong mundur massa menjauhi Patung Kuda Arjuna Wijaya. Polisi dengan kendaraan bermotor dan polisi lalu lintas juga mendesak massa mundur kembali ke arah Kebon Sirih.
Selain itu, polisi dari kesatuan Brimob dengan pakaian antihuru-hara juga terlihat langsung maju ke dekat Bundaran Air Mancur. Menggunakan tameng, para polisi itu membuat barikade.
Massa yang terdesak mundur kemudian kembali ke Jalan Kebon Sirih samping Bank Indonesia menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Polda Metro menerjunkan 12.500 personel untuk menjaga jalannya demonstrasi yang menuntut agar Rizieq Shihab dibebaskan dan pengusutan penembakan enam laskar FPI. Yusri mengatakan sebanyak 5.000 di antaranya akan berjaga di titik massa berkumpul, yakni di Patung Kuda Arjuna Wijaya.
"Lalu 7.500 personel standby cadangan yang bersiaga di Monas, DPR, Polda, serta TNI cadangan di batalion masing-masing," ujar Yusri.
Akan tetapi, meskipun menerjunkan pengamanan dengan ribuan personel, Yusri menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak menerbitkan izin aksi 1812. "Pemberitahuan dari ANAK NKRI, iya ada, tapi kami tetap tidak memberikan izin," kata Yusri.