Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban kebakaran depo Pertamina Plumpang mengisahkan kepanikan warga di sekitar depo saat terjadi kebakaran. Menurut Siti Chotamah, awalnya ia hanya mendengar orang lewat dan berkara bahwa pipa Pertamina bocor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas PPSU Kelurahan Sunter Agung itu mengatakan, tak lama setelah itu, terdengar suara ledakan. "Bleduk, bleduk, dua kali langsung keluar api gede sekali," ujar Siti yang rumahnya berjarak 500 meter dari lokasi kebakaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, sebelum api menyala tercium bau gas. Saat itu, warga yang rumahnya lebih dekat dengan lokasi kejadian sudah berhamburan.
Sekitar tiga menit kemudian, kata Siti, api terlihat besar sekali. Bersama para tetangganya, dia pun lari meninggalkan rumah untuk mengungsi. "Saya antisipasi hanya bawa surat-surat penting. Baju hanya yang dipakai," ujar dia sambil memperlihatkan video yang menggambarkan warga berlarian menghindari kebakaran.
Siti mengatakan, saat ini ia dan keluarganya mengungsi di rumah salah satu anaknya yang ada di dekat Kelurahan Tugu Selatan. Sedangkan warga lainnya, menurut Siti, mengungsi di seberang jalan raya dan ke rumah keluarga mereka yang masih aman.
Kebakaran besar ini masih coba dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran. Sebanyak 52 unit dan 250 personel diterjunkan untuk memadamkan api.
Pemadam datang dari lima wilayah kota ditambah dari kantor dinas. Pihak pemadam juga memberikan data korban meninggal sementara sebanyak 3 orang dengan rincian 1 wanita dan 2 laki-laki.
Pilihan Editor: Pertamina Investigasi Penyebab kebakaran Depo Plumpang, Sehari Sebelumnya Dikunjungi KSAD Jenderal Dudung