Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Labu Kuning Kaya Nutrisi untuk MPASI Bayi, Cegah Sembelit dan Diare

Labu kuning kaya akan beta karoten dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi.

2 Maret 2020 | 08.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Labu kuning kaya akan nutrisi. Rasanya yang manis, lembut, lezat dan banyak manfaat ini tidak hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa saja, tapi bayi pun juga bisa menikmatinya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak heran jika labu kuning menjadi salah satu menu MPASI yang kerap digunakan oleh para ibu. Teksturnya yang lembut membuat sayuran ini mudah dicerna oleh bayi. Labu kuning kaya akan beta karoten dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Di samping itu, buah ini juga rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbagai nutrisi yang terkandung dalam labu kuning adalah air, protein, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, vitamin C, folat, tiamin, riboflavin, dan niasin.

Berikut ini beberapa manfaat labu kuning untuk bayi

1. Kaya nutrisi penting
Labu kuning dapat memberi nutrisi penting yang dibutuhkan oleh bayi. Vitamin dan mineral yang ditemukan dalam labu tersebut sangat bermanfaat bagi perkembangan bayi. Salah satunya adalah magnesium yang dapat membantu membangun tulang bayi lebih kuat. 

2. Melancarkan pencernaan
Labu kuning merupakan sumber serat yang sangat baik. Serat dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengatur pergerakan usus bayi. Nutrisi ini juga dapat mengurangi risiko gangguan pencernaan pada bayi, seperti sembelit, diare, dan lainnya.

3. Kaya akan antioksidan
Beta karoten yang terdapat dalam labu kuning memiliki sifat antioksidan, yang dapat melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat stres oksidatif sehingga bayi terhindar dari berbagai penyakit. Tubuh bayi akan mengubah beta karoten menjadi vitamin A yang baik bagi pertumbuhannya, terutama untuk kesehatan mata.

4. Baik untuk sistem imun
Labu mengandung sejumlah vitamin C yang merupakan antioksidan tinggi dan memiliki sifat antimikroba. Oleh sebab itu, vitamin ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, serta melindungi bayi dari flu dan pilek. Selain itu, vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen yang membantu kulitnya tetap sehat dan kenyal.

5. Membantu tidur lebih nyenyak
Labu kuning mengandung tryptophan yang dapat membantu menghasilkan hormon serotonin. Hormon ini dapat membuat suasana hati bahagia dan membantu tidur lebih nyenyak. Selain itu, asam amino yang ditemukan dalam labu juga dapat menghasilkan ketenangan dan rasa kantuk sehingga membuat bayi lebih rileks dan tidur dengan baik.

6. Memiliki sifat antelmintik
Bukan hanya rentan terhadap infeksi, bayi juga rentan terhadap cacing dan organisme makroskopik lainnya. Labu kuning bersifat antelmintik yang dapat mematikan atau melumpuhkan cacing dan organisme-organisme tersebut sehingga baik untuk dikonsumsi bayi.

Tips memberi labu kuning untuk bayi

Bila Anda ingin memberi labu kuning untuk bayi, pilihlah labu yang baik (tidak cacat) berdiameter 15-20 cm. Labu yang lebih kecil cenderung terasa lebih manis dan lebih mudah diolah karena memiliki tekstur yang empuk. Selain itu, labu ini juga tak memiliki banyak biji dan serat-serat halus.

Anda dapat menjadikan labu kuning sebagai bubur atau puree. Cara membuatnya mudah, Anda hanya perlu mengupas, mencuci, dan memotong labu. Lalu, Anda dapat mengolah labu dengan cara mengukus, merebus, atau memanggangnya. Haluskan dengan blender atau garpu hingga bayi dapat menelannya dengan mudah. Anda dapat menambahkannya dengan ASI atau susu formula. 

Selain itu, bubur atau puree labu ini juga dapat ditambahkan dengan buah atau sayuran lain yang telah dihaluskan. Namun, pastikan bayi tidak sensitif terhadap campuran tersebut. Sementara, jika Anda ingin menjadikannya finger food, maka cukup beri bayi potongan kecil labu yang telah direbus atau kukus.

Setelah memberi makan bayi dengan labu kuning untuk pertama kali, tunggulah selama beberapa hari untuk melihat ada atau tidaknya reaksi alergi yang terjadi. Jika tidak ada, maka Anda dapat memberinya kembali. Tapi jika muncul alergi, sebaiknya hentikan pemberian dan periksakan bayi Anda pada dokter.

Perlu Anda ketahui bahwa labu akan berwarna coklat jika terkena udara, namun bukan berarti busuk atau kurang baik. Untuk mencegahnya, Anda bisa langsung mengolahnya dan membekukan sisanya di lemari es setelah memotongnya. Ini dapat membantu labu terhindar dari kontaminasi kuman yang dapat masuk ke tubuh bayi.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus