Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya

13 Mei 2023 | 15.10 WIB

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memberikan sambutan dalam Acara Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Mall Kota Kasablanka, Sabtu, 13 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Perbesar
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati memberikan sambutan dalam Acara Puncak Pekan Imunisasi Dunia 2023 di Mall Kota Kasablanka, Sabtu, 13 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap 16-22 April diprakarsai dalam sidang World Health Assembly (WHA) pada Mei 2012 dan telah dilaksanakan oleh lebih dari 180 negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Seiring perkembangan teknologi kesehatan, jenis-jenis vaksin juga semakin beragam untuk mengendalikan berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” kata dia dalam sambutannya pada acara puncak Pekan Imuniasi Dunia (PID) 2023 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menyebutkan jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam, seperti Hepatitis B; BCG; Polio; Difteri; Pertusis; Tetanus; Haemofilus Influenzae Tipe B; Campak; Rubella; dan Human Papilloma Virus.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan DKI itu mengatakan penurunan cakupan imunisasi yang di Jakarta selama 2020 dan 2021 menyebabkan beberapa penyakit kembali muncul dan meningkat, seperti difteri, campak, TBC, dan lain-lain sebagainya.

“Saat ini, Puskesmas aktif bermitra dengan fasilitas kesehatan di wilayahnya untuk melakukan jemput bola dan imunisasi kejar untuk anak yang belum lengkap imunisasinya sebelum berusia 5 tahun,” ujarnya.

Menurut dia, peran pasukan akar rumput (lapangan) RT, RW, kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting untuk menciptakan cakupan imunisasi yang tinggi, merata, dan bermutu.

Di DKI Jakarta, kata dia, Angka Kematian Ibu (AKI) pada 2020 menjadi 70,09/100 ribu Kelahiran Hidup atau meningkat pada 2021 menjadi 76,49/100 ribu Kelahiran Hidup yang mana penyebab kematian ibu sebanyak 45,39 persen akibat Covid-19 dan pada 2022 menjadi 74,80/100 ribu Kelahiran Hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) terus menurun sejak 2018 dari 3,14/1.000 Kelahiran Hidup menjadi 1,64/1.000 Kelahiran Hidup pada 2021 dan menjadi 4,37/1.000 Kelahiran Hidup pada 2022. "Meskipun AKI dan AKB sudah lebih rendah dari target RPJMN 2019-2024 (pada 2024 Target AKI 183 dan AKB 16),” kata dia.

Namun, dia melihat keunggulan pada akses terhadap fasilitas kesehatan di Provinsi DKI Jakarta, AKI dan AKB seharusnya dapat ditekan lebih rendah lagi.

Tidak hanya itu, rangkaian kegiatan acara puncak PID kali ini menyediakan konsultasi gratis kesehatan dan imunisasi bersama pakar imunisasi dari IDAI dan PAPDI Jaya, posyandu, posbindu, dan vaksinasi Covid-19 oleh Puskesmas, serta pameran booth para sponsor Mal Kota Kasablanka, RMHC, Takeda, Bank DKI, Biofarma, One Ject, dan USAID.

 

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus