Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) mulai mendorong upaya pendanaan proyek dari swasta. Perseroan menyatakan perusahaan dari Inggris, Prancis, hingga Korea Selatan tertarik untuk mendanai proyek MRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama MRT William Sabandar mengatakan Untuk menyelesaikan seluruh proyek khususnya Fase 3 (Cikarang-Balaraja) dan Fase 4 (Fatmawati-TMII) dibutuhkan pendanaan sekitar Rp 200 triliun dengan porsi pendanaan dari pemerintah dan swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jalur Timur-Barat diupayakan tidak harus ke pemerintah saja. Perhitungan kita untuk pendanaan itu 60 persen pemerintah dan 40 persen swasta," ujar William dalam Konferensi Pers MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis 30 Juni 2022.
Nantinya moda raya terpadu ini bakal tersambung ke Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, hingga ke Jawa Barat dan Banten. Sejauh ini, MRT Jakarta baru beroperasi di fase 1 yaitu dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran HI.
Pembiayaan MRT fase dua, dari Harmoni hingga ke Ancol, didapat dari perusahaan Jepang, JICA. Saat ini, total komitmen sementara yang sudah dikantongi yakni Rp 22,5 triliun.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P. Sabandar (kiri) saat site visit ke proyek MRT Fase 2 di Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Mei 2022.TEMPO/Khory
"Komitmen yang sudah jelas pertama itu adalah Jepang, mereka sudah ngasih Rp 22,5 triliun. Kemudian kalau pemenuhannya sudah commited, katakanlah kalau tambah Rp 10 triliun lagi, itu akan dipenuhi Jepang," tuturnya.
Kendati demikian pada pembangunan fase 4, perkiraan anggaran adalah Rp 22 triliun sampai Rp 30 triliun. Ini merupakan proyek MRT untuk rute ke TMII.
Ia juga mengatakan terdapat sejumlah pihak yang sudah menyatakan komitmen untuk membantu pendanaan proyek MRT, selain JICA.
Pertama, Europe Investment Bank atau EIB disebut sudah menyatakan komitmennya dan siap mendanai proyek MRT Fase 3 dan 4 serta kawasan urban regeneration. William menyebut EIB berpotensi untuk memberikan komitmen pendanaan sebesar 50 persen dari total nilai proyek.
Kedua, Asian Development Bank atau ADB yang sudah lama berminat untuk masuk ke proyek MRT East-West. Ketiga, Inggris melalui UK Export Finance yang tertarik untuk membantu 1,25 miliar poundsterling.
Dan yang keempat Korea Selatan juga berminat memberikan pembiayaan untuk MRT. Negeri gingseng berniat masuk ke MRT fase 4 yang menghubungkan Fatmawati hingga TMII.
ANNISA APRILIYANI