Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi ibu, Sandra Dewi berkomitmen untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya, Raphael Moeis. Mulai dari nutrisi sampai kesehatannya. Terlebih kini putranya memasuki usia delapan bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Sandra Dewi: Ingin Punya Anak Lagi, tapi...
Sandra Dewi Ganti Mainan Anaknya Setiap Bulan, Ada Tujuannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sandra Dewi mencontohkan saat mengajak anaknya ke Singapura beberapa waktu lalu, dia menyiapkan segala kebutuhan sang anak. Tentu hal ini sangat merepotkan, tapi dengan begitu ia memastikan kebutuhan nutrisi sang anak tercukupi.
"Ke luar negeri bawa anak, ternyata ribet banget. Banyak 'perangkat lenong' yang mesti dibawa. Saya mesti bawa peranti makan, buah, sayur, dan mencari peranti untuk membuat nasi tim. Saya mesti memikirkan menu sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan untuk dikonsumsi antara saparan dan makan siang," kata Sandra Dewi.
Tak hanya memantau asupan menu makanan, Sandra Dewi juga memperhatikan tumbuh kembang anak. Dulu, para ibu mengecek tinggi dan berat badan anak menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Kini, para ibu bisa mengawal tumbuh kembang buah hati mereka lewat aplikasi. "Saya memantau tumbuh-kembang Raphael lewat aplikasi Teman Bumil. Praktis karena tinggal memainkan ponsel," ungkap Sandra Dewi seraya menambahkan, teknologi dan aplikasi memudahkan hidup.
Artikel lain:
Sandra Dewi Mengurung Diri Setelah Melahirkan, Apa Sebabnya?
Sandra Dewi: Ibu Hamil Harus Happy
Jadi tak ada alasan lagi untuk tidak memantau tumbuh kembang anak secara rutin. Aplikasi Teman Bumil misalnya, selain bisa dijadikan KMS digital juga bisa menjadi pengingat jadwal imunisasi anak. Dari survei daring kepada 1.200 orang tua menunjukkan hanya 37 persen orang tua yang memantau rutin tumbuh kembang si kecil setiap bulan. Lalu 2,6 persen di antaranya rutin mencatat tumbuh-kembang anak setiap minggu dan 3,7 persen lainnya tidak pernah melakukannya.