Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apakah anak-anak Anda waktu bayi berkepala gepeng atau lurus di bagian belakang? Kepala demikian disebut sindrom flat head dan penyebabnya biasanya karena terlalu sering tidur dalam posisi telentang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua jenis sindrom kepala rata ini. Pertama adalah plagiocephaly, yakni kepala yang rata di satu sisi tertentu, dan yang kedua, brachycephaly, atau kepala yang rata ada di bagian belakang. Kejadian seperti itu cukup umum dan dialami satu dari lima bayi. Berikut ini beberapa penyebab sindrom kepala rata, seperti dilansir Hello.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
#Tidur telentang
Kepala bayi menjadi rata di bagian belakang akibat terlalu sering tidur telentang.
#Masalah di kandungan
Tekanan di kepala bisa saja sudah dialami sejak bayi dalam kandungan atau diakibatkan kurangnya cairan amniotik yang membantali kepala bayi di dalam rahim.
#Lahir prematur
Bayi-bayi yang lahir prematur lebih besar kemungkinannya mengalami kepala rata karena tulang tengkorak mereka lebih lunak saat dilahirkan dan mereka selalu terbaring dalam satu posisi saja karena tak mampu menggerakkan badan dan mengubah posisi tidur.
#Otot leher kaku
Bila otot leher kaku, bayi tak bisa menggerakkan kepala sehingga hanya satu sisi kepala yang terus mendapat tekanan. Jika dokter menyatakan bayi mengalami plagiocephaly, anjurannya disesuaikan dengan usia dan seberapa parah kondisi.
Artikel lain:
Pilih Mainan Bayi Sesuai Fase Perkembangan, Ini Penjelasannya
Memahami Usia yang Tepat Bayi Belajar Renang
Cara Memilih Buku yang Tepat untuk Bayi
Bila masalah di tengkorak masih ringan dan usia bayi kurang dari empat bulan, teknik reposisi masih bisa digunakan untuk mengatasi sindrom kepala rata. Cara lain yang bisa dilakukan sendiri adalah:
#Tengkurapkan bayi
Sekali-sekali, tengkurapkan bayi bila terjaga tapi biarkan tidur telentang karena itulah posisi yang paling aman.
#Ubah posisi mainan
Ubah posisi mainan, misalnya dari kiri ke kanan dan sebaliknya, agar kepala bayi juga ikut bergerak dan tidak terpaku pada satu sisi.
#Ubah posisi kepala bayi saat disusui atau digendong
#Kurangi waktu berbaring bayi di permukaan keras
Jangan biarkan anak terlalu lama berbaring di kursi mobil dan kereta bayi. Bila memungkinkan, gunakan alat gendong di depan tubuh orang tua.
YAYUK