Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil baik jenis penumpang maupun komersial terhambat karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Lantas bagiamana penjualan mobil komersial jika Pilpres sudah berakhir?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Biswadev Sengupta optimistis penjualan mobil komersial akan tumbuh kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, Pilpres 2019 memang memiliki dampak pada penurunan penjualan, namun ada juga beberapa faktor yang membuat TMDI sebagai salah satu produsen mobil komersial di Indonesia yakin penjualan akan tumbuh. Salah satunya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai 5 persen.
Baca juga: Pilpres 2019: Penjualan Mobil Niaga Turun, Ini Kata Mitsubishi
Dengan angka tersebut, otomatis membutuhkan kendaraan-kendaraan komersial untuk mendukung beberapa macam kegiatan bisnis di Indonesia.
"Apa lagi dengan kondisi ekonomi Indonesia dengan PDB-nya yang bagus lima persen itu maka otomatis dengan pertumbuhan seperti itu membutuhkan kendaraan-kendaraan niaga untuk beberapa kebutuhan," tutur Biswadev.
"Jadi walaupun agak sedikit berat namun tetap kita cukup optimis pasar mobil komersial ini akan tetap bertumbuh," tambhanya.
Begitu juga dengan mobil penumpang. Lanjut Biswadev mengatakan, meski pasar mobil penumpang juga mengalami hambatan, tapi ia yakin juga akan ada pertumbuhan.
"Memang passenger car stagnan tapi kalau kita lihat lebih detil tetap saja tumbuh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca: Januari - April 2019, Gaikindo: Pasar Mobil Turun, Ekspor Naik
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyampaikan bahwa pasar otomotif periode Januari - April 2019 mengalami penurunan sebesar 13 -14 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kami sudah memperkirakan penjualan akan turun karena beberapa faktor, satu di antaranya adalah Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019," kata Nangoi di sela-sela buka puasa bersama di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa malam, 14 Mei 2019.
Sementara itu, pasar otomotif nasional Januari-April 2019 mencapai 340.118 unit (retailsales) atau turun 11,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan wholesales nasional mencapai 337.321 unit, turun 14,4 persen.
Menurut Nangoi, banyak konsumen yang memilih untuk menunggu atau menunda pembelian kendaraan hingga Pemilu selesai. "Kami berharap penjualan akan kembali bergairah usai Pilpres," ujarnya.
KHAIRUL IMAM GHOZALI | WP