Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pameran Indonesia di Jeddah, tujuannya membuka pasaran baru di Timur Tengah. Dari mulai bahan bangunan seperti semen sampai ke anggrek & jamu tradisional. (eb)

1 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HASHIHI hiya saqiqatukum. Itu tema pameran Indonesia di Jeddah nanti. Artinya: Inilah Saudaramu. Mulai 8 April, pameran itu diharapkan berlangsung selama seminggu dalam keadaan suhu udara masih belum terlalu panas di Arab Saudi. Ini sejalan dengan usaha Indonesia membuka pasaran baru di Timur Tengah. Dari mulai bahan bangunan seperti semen sampai ke anggrek dan jamu tradisionil akan diperkenalkan di itu. Selain bertujuan ekspor, pameran itu juga berusaha merayu saudara Saudi membelanjakan petro-dollarnya di Indonesia, minimal sebagai turis. Lagipula banyak orang berasal Indonesia yang mukim di sana. Selama setahun terakhir ini Indonesia mulai kelihatan berhasil mengekspor ke Saudi, terutama jasa konstruksi dan tenaga kerja. Diharapkan ekspor bahan bangunan menyusul bersama jasa dan tenaga Indonesia. Persoalan ialah bagaimana membuat barang Indonesia bisa bersaing di Saudi. Tapi pameran ini tampak menitik-beratkan pada promosi, segi memperkenalkan. Sedang hal yng paling mendesak ialah bagaimana supaya orang Saudi mau membelinya, tentu dengan harga bersaing. PT Bakrie Brothers pernah merintis- ekspor pipa ke Timur Tengah empat tahun lalu. Tapi usaha ini tak mungkin bisa dilanjutkan. Sebab menurutnya Aburizal Bakrie dari perusahaan itu, biaya freight dari Jakarta ke Abadan, Dubai dan Jeddah US$95 per ton, sedang dari Korea Selatan atau Jepang ke tujuan sama cuma US$35. Dengan selisih US$60 itu, kata Aburizal, ekspor ke Timur Tengah hanya mungkin jika dibantu dengan subsidi pemerintah atau masalah angkutan kapal ini dipecahkan. Belum ada tanda-tanda ongkos angkutan kapal akan bisa segera ditekan. Pelayaran tetap Jakarta-Jeddah pun belum akan segera diadakan. Sementara itu, walaupun freight itu bisa direndahkan, masih belum kelihatan bahwa bahan bangunan dari Indonesia akan menarik bagi Saudi. Harga Indonesia di dalam negeri sendiri, menurut Santoso Sutrlsno, sekjen Asosiasi Kontraktor Indonesia, "masih iebih mahal" dibanding dengan barang eks Korea Selatan, misalnya, di pasaran Saudi. Meskipun begitu, pameran itu akan tetap dianggap berfaedah. Jumlah peserta dari Jakarta akan cukup ramai. Mungkin di antara mereka sengaja pergi untuk sekaligus ber-Umroh, sembari plesir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus