HASHIHI hiya saqiqatukum. Itu tema pameran Indonesia di Jeddah
nanti. Artinya: Inilah Saudaramu. Mulai 8 April, pameran itu
diharapkan berlangsung selama seminggu dalam keadaan suhu udara
masih belum terlalu panas di Arab Saudi. Ini sejalan dengan
usaha Indonesia membuka pasaran baru di Timur Tengah.
Dari mulai bahan bangunan seperti semen sampai ke anggrek dan
jamu tradisionil akan diperkenalkan di itu. Selain bertujuan
ekspor, pameran itu juga berusaha merayu saudara Saudi
membelanjakan petro-dollarnya di Indonesia, minimal sebagai
turis. Lagipula banyak orang berasal Indonesia yang mukim di
sana.
Selama setahun terakhir ini Indonesia mulai kelihatan berhasil
mengekspor ke Saudi, terutama jasa konstruksi dan tenaga kerja.
Diharapkan ekspor bahan bangunan menyusul bersama jasa dan
tenaga Indonesia.
Persoalan ialah bagaimana membuat barang Indonesia bisa bersaing
di Saudi. Tapi pameran ini tampak menitik-beratkan pada promosi,
segi memperkenalkan. Sedang hal yng paling mendesak ialah
bagaimana supaya orang Saudi mau membelinya, tentu dengan
harga bersaing.
PT Bakrie Brothers pernah merintis- ekspor pipa ke Timur
Tengah empat tahun lalu. Tapi usaha ini tak mungkin bisa
dilanjutkan. Sebab menurutnya Aburizal Bakrie dari
perusahaan itu, biaya freight dari Jakarta ke Abadan,
Dubai dan Jeddah US$95 per ton, sedang dari Korea Selatan atau
Jepang ke tujuan sama cuma US$35. Dengan selisih US$60 itu,
kata Aburizal, ekspor ke Timur Tengah hanya mungkin jika dibantu
dengan subsidi pemerintah atau masalah angkutan kapal ini
dipecahkan.
Belum ada tanda-tanda ongkos angkutan kapal akan bisa segera
ditekan. Pelayaran tetap Jakarta-Jeddah pun belum akan segera
diadakan. Sementara itu, walaupun freight itu bisa direndahkan,
masih belum kelihatan bahwa bahan bangunan dari Indonesia akan
menarik bagi Saudi. Harga Indonesia di dalam negeri sendiri,
menurut Santoso Sutrlsno, sekjen Asosiasi Kontraktor Indonesia,
"masih iebih mahal" dibanding dengan barang eks Korea Selatan,
misalnya, di pasaran Saudi.
Meskipun begitu, pameran itu akan tetap dianggap berfaedah.
Jumlah peserta dari Jakarta akan cukup ramai. Mungkin di antara
mereka sengaja pergi untuk sekaligus ber-Umroh, sembari plesir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini