Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Gerak Cepat IBJ

Industrial Bank Of Japan menempati urutan ke-20 dari bank terkuat di dunia thn 1976. Bank tersebut membuka kantor perwakilan di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta. IBJ dikenal sebagai suatu sumber kredit jangka panjang. (eb)

1 April 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM daftar 100 bank terkuat di dunia tahun 1976, Industrial Bank of Japan (IBJ) menempati urutan ke-20. Dewasa ini di negara sakura sendiri ia no. 4, memiliki asset (kekayaan) US$ 32,4 milyar. Minggu lalu ia membuka kantor perwakilan di Jakarta. "Memang kami datang agak terlambat7" kata Gentaroh Baba yang mewakili IBJ kepada Bachrun Suwatdi dari TEMPO. Selama ini IBJ mengurus bisnisnya di Indonesia melalui perwakilannya di Singapura. Kehadirannya di sini membayangkan bahwa bisnisnya di Indonesia meningkat. Bahkan ia ke]ihatan kini tergesa-gesa membuka kantor Jakartanya. Ia tidak sabar lagi, misalnya, dalam menunggu para tukang mengerjakan dekorasi ruangan kantor yang disewanya di Gedung Skyline, Jl. M.H. Thamrin. Maka buat sementara ia menyewa tiga kamar di Hotel Sari Pacific. Pendatang terakhir ini merupakan kantor perwakilan bank asing yang ke-46 di Jakarta, di samping 10 cabang bank asing yang sudah beroperasi. IBJ ternyata ingin, jika bisa, bergerak di Jakarta sebagai cabang. "Tapi pemerintah RI tidak mengizinkan," kata Baba lagi. Memang izin pemerintah untuk cabang bank asing sudah lama ditutup, dan tampaknya tidak akan dikeluarkannya lagi meskipun banyak yang memintanya terutama sejak beberapa tahun terakhir ini. IBJ dikenal sebagai suatu sumber kredit jangka panjang guna keperluan pembiayaan proyek besar. Di Indonesia ini, misalnya, ia turut membiayai proyek LNG di Bontang dan Arun. Kreditnya sudah disedot pula oleh INCO-Soroako (tambang dan pengolahan nikel di Sulawesi), Semen Nusantara, proyek perikanan Irian, sejumlah pabrik tekstil (a.l. Kurarai Manunggal, Teijin dan Standard Toyo Polymer) serta gedung perkantoran dan perhotelan (seperti Wisma Nusantara dan Sari Pacific). Selain Baba, di kantor perwakilan IBJ itu ada Masazumi Kubota, orang kedua yang lebih lihay berbicara. Kebetulan kantor perwakilan itu ingin memulai semacam tempat menyalurkan dan menampung berbagai gagasan untuk investasi industri. Untuk tukar-menukar gaasan ini, Kubota tampaknya tidak menjemukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus