Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi: 4 Juta Hektare Hutan di Kalimantan Tumpang Tindih

Kebijakan satu peta, menurut Jokowi, terhambat lahan yang tumpang tindih.

5 Februari 2018 | 18.01 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Afganistan Ashraf Ghani setelah menggelar pertemuan di Istana Presiden Arg, Kabul, Afganistan, 29 Januari 2018. REUTERS/Massoud Hossaini/Pool
Perbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara saat memberikan keterangan pers bersama Presiden Afganistan Ashraf Ghani setelah menggelar pertemuan di Istana Presiden Arg, Kabul, Afganistan, 29 Januari 2018. REUTERS/Massoud Hossaini/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi sore ini mengumpulkan para menteri-menterinya di Istana Negara untuk kembali membahas kebijakan satu peta. Menurut dia, masih banyak lahan yang tumpang tindih perizinannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Seperti informasi yang saya terima di Kalimantan terdapat lebih kurang empat juta hektare kawasan hutan tumpang tindih dengan kawasan perkebunan," katanya dalam pengantar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Jokowi masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan para pembantunya terkait kebijakan satu peta. Jokowi mengingatkan pada rapat terbatas 7 April 2016, ia telah meminta agar penyelesaian satu peta fokus di Pulau Kalimantan terlebih dahulu. Setelah itu, pada 13 Juni 2017 ia meminta pelaksanaan kebijakan ini dilanjutkan untuk wilayah Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.

"Sedangkan pada tahun 2018 ini kami akan fokus untuk menggarap kebijakan satu peta untuk Papua, Maluku, dan Jawa sehingga (pada) 2019 kebijakan satu peta selesai secara keseluruhan di seluruh tanah air," tuturnya.

Bila nantinya kebijakan satu peta telah selesai, Presiden yakin akan mempermudah penyelesaian konflik yang timbul akibat tumpang tindih pemanfaatan lahan. "Serta juga membantu penyelesaian batas daerah di seluruh tanah air," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kebijakan satu peta rencananya akan dirilis pada 17 Agustus 2018. Hal itu sebagai bentuk arahan langsung dari Presiden Jokowi dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP).

Hadir dalam rapat terbatas kali ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus