Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, bercerita bahwa Edy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi, sempat mendatangi toko jam mewah sebanyak dua kali selama kunjungan di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. Ngabalin yang ikut dalam rombongan tersebut melihat langsung Edhy dan Rosita berinteraksi di dalam toko.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya memang sekali pernah ikut pada waktu datang ke toko jam. Saya lama berdiri dan duduk di dalam melihat dari jauh,” ujar Ngabalin dalam talkshow Indonesia Lawyer Club atau ILC yang ditayangkan TV One, Selasa petang, 1 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ngabalin mengatakan, kali pertama menyambangi toko barang mewah itu, Edhy tidak jadi membeli jam. Sebab, ia maupun Iis Rosita tidak mengantongi uang yang cukup.
Kemudian, Edhy kembali pada hari berikutnya. Namun, Ngabalin tidak ikut dalam agenda belanja sesi kedua itu. “Saya enggak tahu di (hari) berikutnya karena saya sudah tidak ikut,” katanya.
Adapun lokasi toko jam Rolex dekat dengan hotel tempat rombongan menginap. Bila dijangkau dengan jalan kaki, waktu tempuhnya hanya 2-3 menit.
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sebelumnya menangkap Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan yang telah mengundurkan diri, pada Rabu dini hari, 25 November lalu.
Dalam pencokokan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, KPK mengamankan koper Edhy dan istrinya, Iis Rosita Dewi, yang berisi barang-barang mewah, termasuk jam Rolex yang masih dibungkus dalam kotak.
“Diduga terdapat transfer dari rekening ABT (Ahmad Bahtiar) ke rekening bank atas nama AF (Ainul Fiqih) sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan EP (Edhy Prabowo), IRW (Iis Rosyati Dewi), SAF (Safri) dan APM (Andreu Pribadi Misata) antara lain dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh EP dan IRW di Honolulu AS,” kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango Rabu hampir 24 jam setelah penangkapan.
Edhy Prabowo ditangkap lepas pulang dari Hawaii untuk perjalanan dinas. Kunjungan dilakukan pada 20 November. Dalam perjalanan dinas itu, Edhy mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University dan menyaksikan cara budi daya udang vaname.
Seorang sumber Tempo yang mengetahui perjalanan itu mengatakan kunjungan Edhy sebetulnya singkat.
Namun, sebagian besar waktunya justru dihabiskan untuk berbelanja barang diskon Black Friday. Menurut sumber, sejumlah toko mengobral potongan harga setelah perayaan Thanksgiving. Selain itu, harga barang di Hawaii cenderung lebih murah lantaran pajaknya paling rendah di Amerika.
Edhy membeli sejumlah koper bermerek Tumi seharga US$ 600 atau RP 8,4 juta. Barang dibelanjakan saat Edhy dan Iis plesiran di Pantai Waikiki.
Esoknya, rombongan berkunjung ke pusat belanja Ala Moana untuk memborong barang seperti tas merek Chanel, tas Louis Vuitton, jam tangan Rolex, hingga jam Jacob & Co.
Rombongan Edhy juga berbelanja sepeda balap seharga US$ 11 ribu. Sepeda itu dibeli di Los Angeles dan diantarkan ke Konsulat Jenderal San Fransisco. Total belanja rombongan mencapai Rp 750 juta.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAJALAH TEMPO