Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

2 WNA Cina Tewas di Proyek KCJB, Bos KCIC: Pemasangan Rel di Lokasi Disetop

Bos KCIC Dwiana Slamet Riyadi mengungkap perkembangan terbaru dari evakuasi dan investigasi atas kecelakaan kerja pada proyek KCJB.

21 Desember 2022 | 09.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara proses evakuasi bangkai kereta teknis yang mengalami kecelakaan di Cempaka Mekar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 19 Desember 2022. GM Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Rahadian Ratry menjelaskan bahwa kereta yang anjlok bukanlah rangkaian Kereta Cepat, tetapi Rangkaian Kereta Kerja berupa Lokomotif Kerja dan Mesin Pemasangan Rel (ballasted). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwiana Slamet Riyadi mengungkap perkembangan terbaru dari evakuasi dan investigasi atas kecelakaan kerja pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang WNA Cina meninggal dan empat orang pekerja proyek mengalami luka-luka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan tersebut terjadi pada Ahad, 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dwiana yang kerap disapa Edo itu mengatakan sesuai arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pekerjaan pemasangan rel di lokasi itu dihentikan sampai dengan selesainya dilakukan evaluasi dan investigasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sementara pekerjaan di lokasi lain, kata  masih terus dilakukan, antaranya lain pekerjaan Auxiliary Building, Stasiun, OCS dan pekerjaan konstruksi lainnya,” ujar Edo lewat keterangan video pada Rabu pagi, 21 Desember 2022.

Pekerjaan jalan rel yang tersisa, sampai dengan Stasiun Halim, Edo berujar, lebih banyak untuk pemasangan real tanpa batu ballast atau ballastless. Pekerjaan ini akan menggunakan mesin rel ballastless yang saat ini berada di Depo Tegalluar dengan kapasitas mampu menyelesaikan konstruksi jalan real sepanjang 5 kilometer per hari.

Kecelakaan diyakini tak mempengaruhi konstruksi

Bos KCIC itu yakin kecelakaan kereta kerja tersebut tidak mempengaruhi progres konstruksi dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dalam pengoperasian kereta cepat. “KCIC mendukung evaluasi dan investigasi yang dilakukan Kemenhub untuk menjamin keselamatan kerja di Proyek KCJB,” tuturnya.

Sementara untuk proses evakuasi sampai dengan hari kedua, 20 Desember 2022, seluruh mesin pemasangan rel yang keluar jalur sudah selesai di evakuasi. Seluruh mesin pemasangan rel tersebut lalu dibawa menggunakan Truck Lowbed ke Depo Tegalluar Bandung.

Pekerjaan evakuasi menyisakan 1 lokomotif, menunggu selesainya pekerjaan temporary rel yang akan digunakan untuk mengevakuasi lokomotif itu. Nantinya lokomotif itu akan menggunakan jalur KA yang ada menuju ke Depo Degalluar Bandung.

Selanjutnya: Edo menegaskan bahwa kereta ...

Edo menegaskan bahwa kereta yang keluar jalur itu adalah kereta kerja yang terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel mengalami anjlokan di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. “Kami tegaskan sekali lagi yang keluar jalur adalah kereta kerja bukan rangkaian kereta cepat,” ucap Edo.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang korban meninggal merupakan laki-laki bernama Chang Shin Shang (40 tahun) dan Chang Shin Yung (36 tahun). Empat korban luka-luka berjenis kelamin laki-laki. Tiga di antaranya teridentifikasi sebagai Wang Jiji, Jie Thencang, dan Chao Qianyo. Sedangkan seorang lainnya belum diketahui identitasnya sampai Senin siang.

KNKT ikut melakukan investigasi

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ikut melakukan investigasi insiden kereta kerja milik KCJB yang anjlok. "Untuk saat ini saya bisa sampaikan benar bahwa KNKT menurunkan tim investigasi terkait kecelakaan tersebut," ujar Kepala Sub-Bagian Data, Informasi, dan Humas KNKT Anggo Anugoro saat dihubungi kemarin.

Menurut Anggo, tim investigasi dipimpin langsung oleh Kepala Sub Komite (Kasubkom) Investigasi Kecelakaan Kereta Api, Suprapto didampingi investigator Gusnaedi Rachmanas, Hertriadi Ismawan, dan Aditya WS Yudistira. Tim sudah menuju lokasi kejadian sejak Senin lalu, 19 Desember 2022. 

Mengenai hasil atau update investigasi soal kecelakaan pada proyek KCJB ini, menurut Anggo, belum bisa disampaikan. Karena saat ini masih proses pengumpulan data dan temuan di lapangan yang tentunya memerlukan proses analisis lebih lanjut untuk menentukan hasil investigasi. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan magang di Tempo pada 2017 setelah mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut. Sejak 2018 meliput isu teknologi, sains, olahraga, politik dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus