Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan infrastruktur jalan tol Mengwi - Gilimanuk di Bali direncanakan dimulai pada 2021. Pembangunan tol ini memiliki tiga tahap pengerjaan yakni pertama sebagai prioritas meliputi jalur Pekutatan - Soka, tahap kedua dilanjutkan jalur Soka - Mengwi, dan diakhiri jalur Pekutatan Gilimanuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Bali I Wayan Koster mengungkapkan bahwa rencana pengembangan jalan tol merupakan kebutuhan untuk mengurai titik-titik kemacetan dan memberikan akses cepat menuju Denpasar maupun arah sebaliknya dari Denpasar menuju Gilimanuk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat normal, waktu tempuh dari maupun menuju Gilimanuk mencapai tiga jam lebih. Jika ada saja kendaraan besar bermuatan berat berjalan pelan," kata dia, Kamis 6 Agustus 2020.
Koster mengatakan pihaknya memprioritaskan jalur Pekutatan - Soka karena sepanjang jalur tersebut yang sering terjadi kemacetan, di samping juga tingkat kecelakaannya tinggi. Jalur ini panjangnya sekitar 20 km dari total sekitar 90 km. Total biaya yang dianggarkan sekitar Rp14 triliun.
Lebih lanjut, kata dia, pengembangan jalan tol ini juga akan dikembangkan lagi pada rencana berikutnya untuk jalur Mengwi – Gianyar hingga akses antarkabupaten bisa ditempuh sesingkat mungkin. Namun sebelum pembangunan masih ada tahapan-tahapan yang harus dilengkapi.
Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono menuturkan bahwa pembangunan jalan tol Mengwi - Gilimanuk merupakan tahapan pengembangan antarkawasan dan antarwilayah, termasuk pendukung penghubung Jawa dengan Bali.
"Bali butuh fasilitas pendukung agar tidak semakin macet. Jika akses tersedia, saya yakin akan lebih banyak orang yang berminat ke Bali," kata Basuki.
Menurutnya, tahapan yang sudah terlaksana saat ini adalah izin uji feasibility study (FS), apabila telah selesai akan dilanjutkan dengan izin prakarsa dan penetapan izin lokasi. Kemudian pada Oktober direncanakan sudah terlaksana tender, dan pembangunan sudah mulai bisa dilaksanakan pada Maret 2021 yang diawali penandatanganan dengan kontrak.
"Untuk tahap pertama direncanakan sudah rampung pada akhir 2021," kata dia.
Pembangunan ini, lanjutnya, didorong prakarsa swasta non BUMN yang berinvestasi. Jika dibutuhkan akan dilengkapi dengan fasilitas kendaraan roda dua juga, yang tentunya dilengkapi dengan tingkat pengamanan untuk roda dua.