Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

39 Tahun Lalu Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Usai Bandara Kemayoran Ditutup

Selain menyambut Tahun Baru, 1 Januari menjadi hari ketika Bandara Soekarno-Hatta beroperasi secara resmi, menyusul penutupan Bandara Kemayoran.

1 Januari 2024 | 09.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Widodo S. Jusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandar udara utama yang memberikan pelayanan penerbangan dari daerah Jakarta dan sekitarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penamaan bandara ini sesuai dengan nama dwitunggal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. Peresmian bandara ini dilakukan usai Bandara Kemayoran perlahan mulai ditutup dan hingga berhenti beroperasi secara resmi pada 31 Maret 1985 pukul 00.00.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, seluruh penumpang yang sudah boarding di Kemayoran langsung dibawa dengan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta lantaran seluruh penerbangan sudah dipindahkan.

Dikutip dari laman soekarnohatta-airport.co.id, proses pembangunan Bandara Soekarno-Hatta dilakukan pada 1975-1981. Pembangunan dimulai dengan melakukan rencana membuat tiga landasan pacu, jalan aspal, tiga bangunan terminal internasional, tiga terminal domestik, dan satu terminal haji. Angkasa Pura II dipercayai oleh pemerintah Indonesia untuk mengelola dan membuat Bandara Soekarno-Hatta.

Lalu, pada 1 Januari 1985, Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta selesai dibangun dan mulai dibuka untuk umum. Bandara ini mulai beroperasi, terutama terminal 1 menggantikan Bandara Kemayoran di Jakarta Pusat dan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur.

Landasan Bandara Kemayoran mulai dibangun pada 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda. Lalu, pada 8 Juli 1940, bandara ini diresmikan sebagai lapangan terbang internasional. Bandara ini dikelola oleh Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM) dengan pendaratan pertama dilakukan oleh pesawat DC-3. Pesawat tersebut terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma dua hari sebelum peresmian. DC-3 juga menjadi pesawat yang pertama terbang dari Bandara Kemayoran menuju Australia.

Mengacu setneg-ppkk.co.id, setelah masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Garuda Indonesian Airways, sekarang bernama Garuda Indonesia berdiri sebagai pesawat modern yang hadir di Kemayoran. Pada 1950-an, era penerbangan sipil modern mulai muncul yang ditandai dengan beroperasinya pesawat bermesin jet.

Kala itu, pesawat-pesawat turboprop dan buatan Nurtanio mendarat di Kemayoran, seperti Saab 91 Safir, Cessna, NU-200 Sikumbang, dan Kunang. Berbagai pemimpin dunia juga pernah turun di Bandara Kemayoran melalui penyelenggaraan acara internasional, seperti Konferensi Asia Afrika.

Selain itu, militer Indonesia, AURI (sekarang TNI AU) juga memanfaatkan Bandara Kemayoran. Pada akhir 1950-an sampai awal 1960-an, beragam pesawat militer mendarat, antara lain MiG-17, MiG-15 UTI, dan Ilyushin Il-28. Pada Oktober 1973, pesawat DC-10 milik disewa Garuda untuk mengangkut jemaah haji yang tercatat menjadi pesawat terbesar dan terberat di Bandara Kemayoran. Kesibukan bandara pada 1970-an memaksa pemerintah membuka Bandara Halim Perdanakusuma sebagai bandara internasional pada 10 Januari 1974. Namun, penerbangan domestik seluruhnya masih bertempat di Bandara Kemayoran.

Dilansir digilib.isi.ac.id, kala itu, Bandara Kemayoran menjadi bandara komersial tersibuk lantaran peningkatan frekuensi penerbangan. Selain itu, bandara berada di lokasi yang kurang strategis, di kawasan padat pemukiman sehingga Pemerintah Orde Baru membangun bandara lebih besar. Akhirnya, pemerintah membangun Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng sekaligus menjadi bandara utama di Jakarta. Sebelum Bandara Soekarno-Hatta beroperasi, Bandara Kemayoran secara bertahap ditutup dan berhenti beroperasi.

RACHEL FARAHDIBA R  | NAOMY A. NUGRAHENI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus