Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memecahkan rekor muri usai tembus kecepatan 350 kilometer per jam pada lintasan sejauh 142,3 kilometer. Capaian itu membuat sepur kilat melesat hampir 3 kali lipat lebih cepat dibanding kecepatan perjalanan kereta api reguler yang selama ini hanya mencapai 120 kilometer per jam.
Sebelumnya, KCJB merupakan salah satu proyek kerja sama China dan Indonesia yang memangkas waktu perjalanan dari Jakarta ke Bandung dari 3 jam menjadi 40 menit. Proyek tersebut dibawah inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra usulan China yang menghubungkan ibu kota Indonesia, jakarta dan ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan kecepatan itu menunjukkan kemajuan teknologi perkeretaapian yang ada di Indonesia. Bahkan keberhasilan tersebut menjadi penanda pondasi kemajuan teknologi transportasi indonesia.
“Diharapkan masyarakat akan berpindah ke transportasi publik yaitu dalam setiap kegiatannya di sekitar wilayah jakarta dan bandung," ujar Dwiyana.
Selain pecahkan rekor MURI usai tembus kecepatan 350 kilometer per jam, KCJB juga memiliki beberapa fakta menarik sebagai berikut:.
1. Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pemerintah berencana untuk menggratiskan tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada tiga bulan pertama setelah soft operation dilakukan. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil melalui unggahan di media sosial Instagram.
“GRATIS SELAMA 3 BULAN PERTAMA. Untuk masyarakat yang ingin mencoba Kereta Api Cepat Jakarta Bandung. Dari 18 Agustus sampai dengan Oktober,” tulis Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di keterangan unggahan Instagramnya.
Periode promo tiket gratis tersebut berlaku mulai 18 Agustus hingga Oktober 2023. Kendati demikian, masyarakat yang dapat menaiki KCJB secara gratis akan dibatasi untuk sekitar 600 penumpang. Adapun cara pendaftarannya yakni dilakukan secara online dengan sistem “siapa cepat dia dapat”.
2. KCJB kedap suara dan minim goncangan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan pengalamannya saat menaiki kereta cepat Jakarta-bandung (KCJB). Melalui unggahan di media sosial pribadinya, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut membagikan video terkait nyamannya KCJB yang minim getaran. Bahkan, uang koin yang didirikannya di samping jendela tidak terjatuh selama dalam perjalanan.
“Kereta ini sangat cepat dan getarannya minim sehingga koin Rp 500 bisa berdiri dengan sikap sempurna tanpa di lem aica aibon,” tulis Ridwan Kamil dalam keterangan unggahannya.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan kekedapan suara dan goyangan KCJB sangat bagus. Hal ini disampaikan luhut usia menjajal KCJB dari Stasiun Halim hingga ke Stasiun Padalarang, kemudian dari Stasiun Tegalluar menggunakan kereta feeder-nya, lalu kembali lagi ke Stasiun Halim.
"Kekedapan suara, goyangannya, betul-betul sangat bagus. Kita bisa rapat di dalam tanpa terganggu suara yang keras, dan sangat baik. Ini merupakan suatu loncatan teknologi," tutup Luhut.
3. MTI nilai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak efektif dan tak optimal
Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menilai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak efektif dan optimal. Pasalnya, kereta tersebut hanya beroperasi dengan jarak 142 kilometer, di mana karakter efektif kereta cepat berjarak 200-800 kilometer.
Menurut Aditya, kereta cepat di negara manapun tidak ada yang di bawah 200 kilometer. Misalnya Tokyo, Busan, Beijing hingga Paris, yang memiliki ruang jarak di atas 200 kilometer. Tak hanya itu, Aditya menilai jika jarak KCJB di bawah 200 kilometer masih dapat bersaing dengan kendaraan transportasi darat berbasis jalan tol. Sementara, jika jaraknya di atas 800 kilometer, maka akan kalah bersaing dengan transportasi udara, pesawat.
“Sehingga kalau kereta cepat hanya beroperasi di Jakarta-Bandung itu sebetulnya satu tidak optimal, dua enggak sustainable, sulit untuk berkelanjutan,” tutur Aditya.
4. KCJB menjadi hadiah ulang tahun untuk kemerdekaan Indonesia ke-78
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tarif kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) gratis lantaran menjadi hadiah ulang tahun untuk kemerdekaan Indonesia ke-78. Kebijakan ini akan diterapkan setelah soft operation pada 18 Agustus hingga Oktober 2023.
“(18 Agustus) soft operation, uji coba. Penumpang belum ditetapkan tarif, gratis sampai Oktober. Tapi penumpangnya akan dipilih,” ucap Budi Karya di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Kamis 22 Juni 2023.
Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan perintah agar masyarakat bisa merasakan naik KCJB secara gratis ini datang langsung dari Presiden Joko Widodo. Namun, diprioritaskan masyarakat yang mendapat tiket gratis tersebut tinggal di wilayah sepanjang rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yakni dari Stasiun Halim sampai Stasiun Tegalluar.
TIM TEMPO
Pilihan editor : Dubes China Sindir Pihak yang Sering Ledek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini