Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

60 Ribu Ton Daging Sapi dan Kerbau Impor Mulai Masuk Indonesia

Sebanyak 60 ribu ton daging sapi dan kerbau impor akan masuk ke Indonesia, mulai akhir Mei hingga Desember 2020.

30 Mei 2020 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pedagang musiman melayani pembeli daging pada hari tradisi pemotongan hewan (meugang) menyambut bulan suci Ramadan di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu 22 April 2020. Pada tradisi meugang tahun ini harga daging sapi dan kerbau dijual Rp170.000 sampai Rp 180.000 per kilogram dan para pedagang lebih memilih berdagang di depan rumahnya masing-masing untuk menghindari kerumunan orang banyak di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 60 ribu ton daging sapi dan kerbau impor akan masuk ke Indonesia, mulai akhir Mei hingga Desember 2020.. Sebab, perusahaan pelat merah yaitu PT Berdikari (Persero) telah mengantongi izin impor dari Kementerian Perdagangan, 50 ribu untuk daging kerbau India dan 10 ribu untuk daging sapi Brazil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sampai saat ini perusahaan telah melakukan kontrak pembelian dengan beberapa pemasok daging kerbau India dan shipment sudah mulai berjalan,” kata Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 30 Mei 2020.

 

Hari ini kata dia, pengiriman pertama daging kerbau India telah masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, sebanyak 672 ton. Selain itu, Harry menyebut Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok daging kerbau. Sehingga, sebanyak 1.960 ton akan masih bertahap hingga akhir Juni 2020. 

 

Lalu untuk daging sapi Brazil, proses impor juga sedang disiapkan. Saat ini, mereka juga telah melakukan kontrak pembelian awal dengan salah satu supplier sebanyak 1.120 ton. “Diperkirakan akan sampai sebelum akhir Juni 2020,” kat Harry.

 

Berdikari pun, kata Harry, akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota 60 ribu yang mereka terima tersebut. “Saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa supplier,” ujarnya.

 

Herry pun berharap masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional. Kemudian, kebutuhan protein dari daging bisa terpenuhi. “Serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat,” kata dia.

 

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus