Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ada Yang Lunak, Ada Yang Tidak

Bantuan negara asing yang lunak adalah pinjaman dari 13 negara donor (oda), dan badan-badan internasional. Perbankan swasta juga bersedia memberi pinjaman. Bank Indonesia pernah memperolehnya. (eb)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIDANG IGGI yang barusan usai menyetujui komitmen bantuan sebesar US$ 2.500 juta. Tapi itu tak berarti seluruhnya tergolong jenis bantuan lunak. Yang termasuk lunak adalah bantuan ODA (Official Development Assistance), yakni bantuan resmi setiap tahun yang disediakan oleh 13 negara donor, sebanyak US$ 753 juta. Perinciannya dalam US$: Jepang 256 juta, Amerika Serikat 185,6 juta, Jerman Barat 123,5 juta, Belanda 60 juta (sebagian grant), Australia 40 juta berupa grant (hadiah), Perancis 40 juta lebih, Kanada 18 juta, Belgia 16 juta, Inggeris 11,8 juta dan Swiss 2,1 juta. Masih dalam kerangka lunak adalah pinjaman dari badan-badan internasional, sejumlah US$ 866,4 juta. Seperti dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), anak perusahaan Bank Dunia, sebanyak US$ 650 juta. Lalu dari ADB US$ 204 juta dan dari Program Pembangunan PBB (UNDP) US$ 1214 juta. Jepang, seperti juga tahun-tahun sebelumnya, paling unggul. Dibandingkan tahun lalu yang sekitar US$ 189,6juta, maka bantuan Jepang tahun ini meningkat 11,7%. Ini adalah realisasi dari komitmen Jepang yang ditegaskan oleh PM Fukuda setelah pertemuannya dengan Presiden Jimmy Carter di Washington awal Mei lalu. Fukuda mengatakan, Jepang telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah bantuannya pada negara-negara berkembang dalam tiga tahun mendatang. Kelompok ketiga diharapkan masuk US$ 880 juta dari Eropa Timur dan Timur Tengah. Tapi itu masih jadi tanda tanya, karena komitmen dari mereka hingga sekarang belum jelas. Tapi kalau dalam tahun ini Indonesia masih tetap harus memancingnya, terbuka kemungkinan untuk meminjam dari perbankan swasta. Sejak pecahnya krisis Pertamina tempo hari, untuk menutup cadangan devisanya yang menyusut, Bank Indonesia sudah beberapa kali memperoleh pinjaman 5 tahun dari konsorsium yang dipimpin Morgan Guarantee di New York. Juga pernah dari kelompok perbankan Jepang yang dipimpin Bank of Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus