Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara soal rencana pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial atau bansos pangan menjelang Ramadan. Ia mengaku telah membahas ihwal rencana tersebut dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menuturkan bansos akan diberikan kepada sekitar 21,6 juta masyarakat selama tiga bulan ke depan. "Kami akan memberikan bantuan beras 10 kilogram, selain itu juga dalam bentuk ayam dan telur," ujarnya saat ditemui Tempo di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah akan menyalurkan bansos pangan untuk tiga bulan mulai Maret, April, dan Mei 2023. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penyaluran bantuan pangan ditujukan untuk menekan dampak kenaikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan.
Airlangga mengungkapkan skema dan regulasi pemberian bansos ini tengah dipersiapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Untuk bansos beras, tuturnya, pemerintah akan menegaskan Perum Bulog untuk mendistribusikannya. Sedangkan bansos berupa ayam dan telur akan didistribusikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, ID FOOD.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran, Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan akan menunggu terlebih dahulu penyesuaian data penerima sebelum mengalokasikan dana bansos pangan ini.
Kendati demikian, Isa memperkirakan penyaluran bansos pangan tersebut bisa segera dilaksanakan pada Maret 2023. Pasalnya, beras bansos tersebut tersedia di Perum Bulog.
Isa menjelaskan daftar penerima bansos berada di Kementerian Sosial, sehingga Kemenkeu dan Kemensos masih terus mendiskusikan mekanisme penyaluran bansos pangan menjelang Ramadhan.
Sementara jika menggunakan data bansos tahun lalu, jumlah penerimanya yaitu sebanyak 20,65 juta. Namun data tersebut sedang diperbaharui sehingga Kemenkeu akan memastikan data penerima terlebih dahulu.
Selain data penerima, Kemenkeu juga sedang memastikan besaran harga beras yang menjadi patokan terlebih dahulu. Sementara soal alokasi anggaran, menurut dia, biasanya tidak menjadi hambatan dalam penyaluran beras bansos lantaran Bulog cenderung menyalurkan terlebih dahulu beras untuk bansos, barulah kemudian mengklaim anggarannya.
Pilihan Editor: Syarat Daftar Prakerja Gelombang 49 dan Besaran Insentifnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.