Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - PT Medco Energy Internasional Tbk akan mengakuisisi perusahaan eksplorasi dan produksi hulu minyak dan gas asal Inggris, Ophir Energy. Lewat anak perusahaannya, Medco Energi Globe, Medco Energy akan membeli secara tunai seluruh saham milik Ophir, yang tercatat di Bursa Efek London.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari keterangan Medco di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, kedua pihak masih dalam tahap pembahasan awal. Medco diberi waktu hingga 28 Januari 2019 pukul 17.00 waktu London untuk memastikan tawaran tersebut. "Belum terdapat nilai tawaran yang diajukan, jumlah dana yang disediakan, jumlah Efek yang akan dibeli, dan belum dapat diketahui hubungan antar pihak-pihak yang bertransaksi," ujar Direktur Medco Energi, Anthony R. Mathias, dalam keterangan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini bukan pertama kalinya Medco mengakuisisi perusahaan energi multinasional. Dua tahun lalu, perusahaan milik Arifin Panigoro itu mengakuisisi ConocoPhillips Indonesia dan ConocoPhillips Singapore Operations. Di bidang pengolahan air dan pembangkit listrik, pada Oktober lalu, Medco bersama Grup Salim mengakuisisi 60 persen saham perusahaan asal Singapura, Hyflux.
Ophir Energy telah mengkonfirmasi adanya ketertarikan ini dalam laman situs web resminya. "Pengumuman lebih lanjut akan dilakukan saat dan apabila memang diperlukan," demikian pernyataan manajemen Ophir.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan akuisisi ini akan sangat berpengaruh pada produksi minyak dan gas Medco. Saat ini, produksi migas Medco sekitar 85 ribu barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/ BOEPD). Sedangkan produksi Ophir mencapai 25 ribu BOEPD. Bila keduanya digabungkan, produksi Medco bisa mencapai 110 barel per hari. "Ini menempatkan mereka ada di sepuluh besar perusahaan swasta migas Asia Tenggara. Ini sangat signifikan," kata Komaidi. Produksi Medco bisa melebihi capaian perusahaan migas global, seperti British Petroleum dan Hess, serta sedikit di bawah Repsol dan Total.
Meski begitu, Komaidi mengingatkan pentingnya uji kelayakan (due diligence) terhadap Ophir sebelum memutuskan akuisisi. Ia menilai Ophir dikenal sebagai perusahaan dengan produksi migas tingkat menengah. Namun dalam perjalanannya Ophir selalu dapat bertahan di tengah bergejolaknya harga minyak dunia.
Komaidi mengatakan Medco juga harus mempertimbangkan proyeksi bisnis di hulu ataupun hilir milik Ophir, serta mempertimbangkan valuasi Ophir dalam beberapa tahun ke depan. "Akuisisi ini harus sesuai dengan target ekspansi mereka sendiri," ucapnya.
Direktur Penelitian Wood Mackenzie, Angus Rodger, menuturkan Medco akan menguatkan jejaknya di ranah regional jika berhasil mengakuisisi Ophir. Selain itu, langkah ini akan membuka jalan menuju lokasi hulu strategis di lepas pantai Meksiko. "Ophir baru-baru ini sudah mengamankan partisipasi mereka di tiga blok di sana," tutur Rodger.
Rodger berujar ketertarikan Ophir pada pertumbuhan di Asia mulai terlihat sejak tahun lalu. Pada September, Ophir menyelesaikan akuisisi aset di Asia milik Santos, perusahaan minyak dan gas asal Australia. Saat ini, Ophir memiliki aset di Thailand, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Equatorial Guinea, dan Tanzania. Mereka juga punya areal eksplorasi di Meksiko dan Bangladesh. EGI ADYATAMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo