Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Anggaran Dipangkas 57 Persen, Yassierli: Tantangan Bagi Kementerian Ketenagakerjaan

Menaker Yassierli menjamin penghematan anggaran tidak akan mengganggu kinerja seluruh jajaran pejabat dan pegawai di Kemnaker.

15 Februari 2025 | 14.11 WIB

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan keterangan pers usai Launching Desk Ketenagakerjaan Polri di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 20 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Perbesar
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyampaikan keterangan pers usai Launching Desk Ketenagakerjaan Polri di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 20 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjamin kebijakan penghematan anggaran tidak akan mengganggu kinerja seluruh jajaran pejabat dan pegawai di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Ia mengklaim penghematan anggaran yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto tetap bisa membuat Kemnaker memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas kerja, tetapi justru mendorong kami untuk bekerja lebih inovatif dan hal ini menjadi tantangan bagi seluruh jajaran Kemnaker," ujar Yassierli dalam keterangan resmi pada Jumat malam, 14 Februari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelum rekonstruksi anggaran, Yassierli mengatakan anggaran Kemnaker dipangkas sebesar 57 persen dari pagu semula sebesar Rp 4,80 triliun. Sehingga setelah dipangkas Kemnaker memiliki sisa anggaran kurang lebih sebesar Rp 2,06 triliun. 

Ia menyebut pemotongan itu otomatis mempengaruhi program kerja Kementerian Ketenagakerjaan. "Dampak tentu ada, bagi kami itu adalah tantangan. Tantangan untuk Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya. Dengan sisa anggaran sekitar Rp 2,06 triliun ia harus mengutak-atik alokasi anggaran untuk berbagai pos maupun program kerja. 

Kendati ada penyesuaian tersebut, ia berujar Kemnaker akan memprioritaskan program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan produktivitas dan daya saing industri, perluasan kesempatan kerja, penempatan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial, serta perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.

Selain itu, ia juga melibatkan kementerian atau lembaga lain dalam merancang program pelatihan vokasi dan sertifikasi. Ia menyebut pihak lain itu misalnya Kementerian UMKM, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian BUMN, Badan Gizi Nasional, hingga Kementerian Kehutanan. Adapun pihak swasta, lembaga filantropi, dan komunitas nasional juga diajak berkolaborasi oleh Yassierli. 

Dampak pemangkasan anggaran itu terlihat di kantor Kemnaker yang remang-remang pada Rabu siang, 5 Februari 2025. Di area lantai dasar, tampak sejumlah lampu mati. Dari empat lift yang tersedia, Kementerian Ketenagakerjaan hanya mengaktifkan dua pintu untuk mengantarkan pegawai ke lantai atas.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer mengatakan meminimalisasi penggunaan lampu ini adalah untuk menghemat pengeluaran kantor. “Efisiensi,” kata Immanuel usai wawancara bersama Tempo.

Sebelumnya, Prabowo meminta para menteri, kepala lembaga dan kepala daerah untuk berhemat lewat Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2024 yang diterbitkan pada 22 Januari lalu. Instruksi ini menargetkan penghematan anggaran pendapatan dan belanja negara pada 2025 hingga Rp 306,6 triliun. 

Adil Al Hasan berkontribusi pada penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus